Desa Ranulogong, 14 Agustus 2024 - Mahasiswa KKN Kelompok 299 dari Universitas Jember mengadakan kegiatan sosialisasi yang mengangkat tema "Gerakan Inovatif Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan Pembudidayaan Maggot (GEMPAR)" di Desa Ranulogong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membuang sampah  pada tempatnya melalui pembangunan TPS dan pemanfaatan maggot sebagai solusi ekologis energi terbarukan.
Acara yang berlangsung di balai desa ini dihadiri oleh perangkat desa, warga, dan tokoh masyarakat setempat. Dalam sosialisasi ini, hadir pula pemateri dari pembudidaya maggot berpengalaman asal Lumajang serta koordinator desa yang memberikan materi seputar pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Pada sesi pertama, koordinator desa memberikan penjelasan mengenai urgensi pembangunan TPS di Desa Ranulogong. Masyarakat diajak untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan desa dengan membuang sampah pada tempatnya. TPS yang direncanakan akan dibangun di desa ini diharapkan dapat mengurangi pembuangan sampah sembarangan dengan membuangnya di sungai dan dapat mencemari sungai setempat yang selama ini masih menjadi masalah.
Materi kedua disampaikan oleh pembudidaya maggot dari Lumajang yang berbagi pengalaman tentang cara-cara praktis membudidayakan maggot. Maggot, atau larva dari lalat Black Soldier Fly, dikenal efektif dalam mengurai sampah organik menjadi kompos berkualitas tinggi. Selain itu, maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang bernutrisi tinggi. Dengan budidaya maggot, masyarakat Desa Ranulogong diharapkan mampu mengolah sampah organik menjadi produk yang bernilai ekonomi, sekaligus membantu menjaga kelestarian lingkungan.
Sosialisasi ini mendapatkan sambutan positif dari warga desa yang hadir. Mereka tertarik dengan konsep pembangunan TPS dan pembudidayaan maggot, yang dinilai dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah di desa mereka. Warga pun diajak untuk berperan aktif dalam memelihara kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan mendukung program budidaya maggot yang akan dilaksanakan secara bertahap. Antusiasme warga juga ditandai dengan warga yang beramai-ramai meminta bibit maggot kepada mahasiswa KKN yang sudah berhasil membudidayakan maggot yang mengandung sumber protein yang tinggi untuk pakan ternak.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H