Mohon tunggu...
KKN UMD UNEJ 28 JAMBEANOM
KKN UMD UNEJ 28 JAMBEANOM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN UMD UNIVERSITAS JEMBER KELOMPOK 28 DESA JAMBEANAOM KECAMATAN JAMBESARI DARUS SHOLAH KABUPATEN BONDOWOSO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UMD UNEJ 28 Ubah Limbah Sapi Menjadi Pupuk Organik untuk Solusi Kelangkaan Pupuk dan SDGs Ke-15!

5 Agustus 2023   22:23 Diperbarui: 5 Agustus 2023   22:55 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN UMD Universitas Jember – Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik

BONDOWOSO --- Mahasiswa KKN UMD Universitas Jember Kelompok 28 melakukan sosialisasi sekaligus pelatihan terkait pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik yang lebih bermanfaat kepada masyarakat Desa Jambeanom, Kabupaten Bondowoso, mulai Senin (31/7/2023).

Kotoran sapi adalah salah satu limbah organik yang seringkali dihasilkan oleh mayoritas peternak sapi di Desa Jambeanom. Selama ini masyarakat setempat masih minim pemahaman tentang kotoran sapi, sehingga limbah tersebut tidak dimanfaatkan dan hanya ditumpuk di pekarangan rumah warga. Pengakuan dari beberapa warga mengatakan bahwa sebagian masyarakat ada yang memanfaatkan atau langsung membuang kotoran sapi ke sungai, dengan tujuan mengirigasi sawah petani. Disisi lain, ada petani yang langsung mengaplikasikan kotoran sapi mentah tanpa proses fermentasi di lahan pertaniannya. Hal-hal tersebut merupakan kesalahan petani dalam mengolah lahan pertaniannya dan perlu untuk diperbaiki.

Mahasiswa KKN dalam sosialisasinya, memberikan pengertian bahwa seharusnya limbah diolah terlebih dahulu agar tidak merusak tanaman, karena kotoran sapi yang masih mentah mengandung unsur karbon (C) lebih tinggi daripada nitrogen (N) yang mengundang jutaan bakteri. 

Jika kadar karbon dalam kotoran sapi sedikit atau memiliki perbandingan  C/N rendah maka proses penguraian akan lebih cepat sehingga proses fermentasi pupuk organik lebih singkat. Hal ini juga selaras dengan problematika terkini, yaitu kelangkaan pupuk. 

Dengan latar belakang beberapa problematika tersebut, mahasiswa KKN UMD Universitas Jember menginisiasi program kerja pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk organik sebagai salah satu solusi untuk menyikapi problematika tersebut. Program ini juga selaras dengan poin SDGs ke-15, yaitu menjaga ekosistem darat (life on land).

Gambar 2. KKN UMD UNEJ 28 bersama Warga di Dusun Batuan, Jambeanom
Gambar 2. KKN UMD UNEJ 28 bersama Warga di Dusun Batuan, Jambeanom

Acara dilakukan di tiga dusun yang berbeda, Dusun Krajan (31/7/2023), Dusun Jengguk (2/8/2023), dan Dusun Batuan (5/8/2023). Dengan rangkaian yang kurang lebih sama, panitia mendatangkan masing-masing 15-20 orang di setiap dusunnya untuk mengikuti sosialisasi dan pelatihan di rumah ketua RT setempat.

Selain mahasiswa KKN UMD Universitas Jember sebagai pemateri, kami mendatangkan pihak eksternal seperti Pak Ubed dan formulator pertanian yang ahli dalam bidang pertanian untuk mendemostrasikan pembuatan pupuk organik secara langsung dan sesi tanya jawab.

Kegiatan berjalan sangat lancar dan kondusif. Banyak dari peserta yang aktif bertanya pada sesi diskusi dan tanya jawab. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembagian fasilitas berupa dua buah polybag serta bibit tanaman sawi dan selada. Hal itu bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar mau memproduksi pupuk organik baik secara mandiri ataupun bersama-sama.

Gambar 3. KKN UMD UNEJ 28 bersama Warga di Dusun Jengguk, Jambeanom
Gambar 3. KKN UMD UNEJ 28 bersama Warga di Dusun Jengguk, Jambeanom

Selain respon masyarakat yang positif dan antusias, Ketua RT Dusun Jengguk juga merasakan hal yang sama, bahkan beliau menyetujui dan mau menfasilitasi tempat khusus produksi pupuk organik massal. Sama halnya dengan pihak eksternal, mereka mengajak untuk memproduksi pupuk secara massif untuk didistribusikan secara langsung ke sawah petani. Pak Alvin, selaku Ketua RT Dusun Krajan mengemukakan kebanggaannya terhadap kegiatan yang dilakukan.

"Sangat bagus, kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kualitas lahan pertanian. Termasuk bertambahnya ilmu pengetahuan dan pengalaman," ujarnya.

Tidak jauh berbeda, Pak Ubed selaku pihak eksternal mengucapkan terima kasih atas adanya kegiatan sosialisasi tentang pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik ini.

Gambar 4. KKN UMD UNEJ 28 bersama Pak Ubed
Gambar 4. KKN UMD UNEJ 28 bersama Pak Ubed

"Terima kasih waktunya buat adik-adik yang sudah mengundang saya untuk kasih arahan kepada teman-teman petani yang lain, semoga adik-adik ini tambah semangat, tambah sukses, dan pengetahuan tentang pertanian lebih tinggi lagi dari yang sekarang," tuturnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun