Mohon tunggu...
kkn24sumberarumbwi
kkn24sumberarumbwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas jember

kegiatan yang dilakukan selama kkn

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harmoni dalam Kebhinekaan Indonesia: Potret Tolenrasi antar Umat Beragama di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kota Banyuwangi

27 Januari 2025   05:59 Diperbarui: 27 Januari 2025   05:41 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngeteg Lunggu di Pura Dewata Agung

Desa sumberarum, songgon, kabupaten banyuwangi- dalam rangka merayakan acara kegamaan yang ada di desa, mahasiswa kkn tematik kelompok 24 universitas jember mengikuti beberapa acara yang ada. Kegiatan ini bertujuan untuk  saling menghormati perbedaan, kita membangun pondasi yang kokoh untuk persatuan. Perayaan hari besar agama, gotong royong lintas keyakinan, dan dialog antarumat beragama adalah wujud nyata persaudaraan yang sejati.

Desa Sumberarum kembali menunjukkan potret indah toleransi antarumat beragama. Meski dihuni oleh masyarakat dengan latar belakang agama yang beragam, desa ini tetap menjaga harmoni dalam keberagaman. Berbagai kegiatan keagamaan dari masing-masing agama berjalan dengan lancar, didukung penuh oleh seluruh warga desa tanpa memandang perbedaan keyakinan.

Acara ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2025 di Pura, berupa ritual Ngeteg Lunggu yang dihadiri oleh banyak umat Hindu dari Kecamatan Songgon, meskipun di Desa Sumberarum sendiri hanya terdapat 7 kepala keluarga yang beragama Hindu, namun mereka menunjukkan semangat luar biasa hingga mampu menyelenggarakan acara sebesar ini.

Selain itu, Desa Sumberarum secara rutin mengadakan pengajian Jumat Legi sebagai bagian dari tradisi keagamaan, serta menyambut peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang akan dilaksanakan pada 26 Januari 2025, bertempat di Dusun Lider, salah satu dusun yang menjadi bagian dari Desa Sumberarum.

Kepala Desa Sumberarum menyampaikan bahwa kerukunan ini adalah hasil dari nilai-nilai kebersamaan yang diwariskan secara turun-temurun. “Kami selalu mengutamakan musyawarah dan gotong royong, sehingga apapun perbedaan agama, budaya, atau tradisi, semuanya menjadi kekuatan untuk membangun desa ini bersama-sama,” ujarnya.

Ibu-ibu Muslimat NU Sumberarum yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan
Ibu-ibu Muslimat NU Sumberarum yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan

Penyampaian ceramah oleh salah satu Kyai dari NU Rogojampi
Penyampaian ceramah oleh salah satu Kyai dari NU Rogojampi

Toleransi ini menjadi teladan bagi desa-desa lain, bahwa kerukunan dapat terwujud jika setiap individu mau saling menghormati dan memahami satu sama lain. Desa Sumberarum tidak hanya membuktikan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, tetapi justru menjadi pondasi yang kuat untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun