Mohon tunggu...
KKN240 GEMPOLAN
KKN240 GEMPOLAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN240.GEMPOLAN

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kerajinan Ruji Sangkar Burung "Bu Arum" Dusun Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar

11 Juli 2024   22:19 Diperbarui: 15 Juli 2024   13:02 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Dusun Kesongo, Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, terdapat seorang pengusaha lokal ruji sangkar burung yaitu Ibu Arum yang telah membangun usaha pembuatan ruji sangkar burung dengan kualitas tinggi. Dengan modal semangat dan keterampilan, Ibu Arum memulai usahanya dari tahun 2017 tetapi ditinggal merantau ke Depok dan memulai kembali usahanya satu tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2023.  

Pada awalnya, proses pembuatan ruji sangkar dilakukan secara manual menggunakan alat bulat dan tang untuk menarik bambu namun saat ini untuk membulatkan bambunya sudah menggunakan mesin.

Usaha ruji sangkar burung tidak hanya berfokus pada pembuatan ruji sangkar burung, tetapi juga dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Ruji sangkar burung yang diproduksi oleh Ibu Arum memiliki berbagai ukuran tergantung permintaan, seperti panjang 60 cm dengan diameter 2 mm yang dijual seharga 30 ribu rupiah, serta ukuran 55 cm dengan diameter 2 mm yang dijual dengan harga 25 ribu rupiah. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Ruji sangkar ini dibuat dari bambu tua yang dibeli per ruas, dengan harga 120 ribu rupiah untuk 60 ruas. 60 ruas bambu ini dapat menjadi 10.000 ruji sangkar burung .Terkadang, Ibu Arum juga memotong sendiri bambu di kebun.  

Pemasaran produk ruji sangkar burung ini dilakukan dengan cara yang sederhana namun efektif. Ibu Arum memanfaatkan aplikasi WhatsApp untuk berkomunikasi dengan pelanggannya, selain menjual secara langsung. Pemasaran yang sederhana ini memungkinkan Ibu Arum untuk mengelola permintaan pelanggan dengan baik.

Meski usaha ini telah berjalan dengan baik, tidak sedikit kendala yang dihadapi. Salah satunya adalah kelangkaan bambu karena yang digunakan panjangnya minimal 55 cm. Selain itu, saat musim hujan, penjualan ruji sangkar biasanya menurun. Hal ini disebabkan karena ruji sangkar yang terkena air mudah berjamur dan dimakan oleh hewan kecil seperti tothor.

Dok. Pribdi
Dok. Pribdi
Selama perjalanan usahanya, Ibu Arum tetap berkomitmen untuk memproduksi ruji sangkar burung berkualitas meski dihadapkan pada berbagai tantangan. Ruji sangkar hasil produksi Ibu Arum dijual di lingkup desa Gempolan.

Dengan dedikasi dan ketekunan, Ibu Arum berhasil mengubah tantangan menjadi peluang, membuktikan bahwa usaha rumahan dengan kualitas yang baik dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Usaha pembuatan sangkar burung ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan kerja keras mampu menghasilkan produk yang bernilai tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun