Wonorejo, 2 Agustus 2024, kami mahasiswa KKN 235, berkesempatan untuk berkontribusi dalam kegiatan yang sangat penting di Desa Wonorejo. Bersama ibu-ibu kader Posyandu, kami terlibat dalam aksi pemberantasan jentik nyamuk, sebuah langkah konkret dalam menjaga kesehatan masyarakat desa. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar bagi kami, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga setempat dalam upaya bersama melawan penyebaran penyakit demam berdarah.
Kegiatan ini dimulai dengan koordinasi yang baik antara mahasiswa KKN dan ibu-ibu kader Posyandu. Kami menyadari pentingnya persiapan yang matang sebelum terjun ke lapangan. Pertemuan awal kami dengan ibu-ibu kader Posyandu dipenuhi dengan diskusi tentang pentingnya pemberantasan jentik nyamuk dan cara-cara yang efektif untuk melakukannya. Mereka, dengan pengalaman yang luas dalam mengelola Posyandu, memberikan banyak masukan berharga tentang kondisi lapangan dan tantangan yang mungkin dihadapi.
Dalam persiapan ini, kami juga mempelajari berbagai teknik yang akan digunakan dalam pemberantasan jentik. Dari ibu-ibu kader, kami diajarkan cara mengenali tempat-tempat potensial berkembang biaknya jentik nyamuk, seperti genangan air di selokan, bak mandi yang tidak terpakai, dan wadah-wadah lain yang dapat menampung air. Kami juga diberikan pengetahuan tentang penggunaan larvasida sebagai salah satu cara efektif untuk membasmi jentik nyamuk.
Pada hari pelaksanaan, suasana pagi di Desa Wonorejo terasa berbeda. Kami berkumpul di balai desa bersama ibu-ibu kader Posyandu yang telah siap dengan peralatan yang diperlukan, seperti sapu lidi, serok air, dan larvasida. Antusiasme mereka sangat terlihat dan menulari kami. Setelah pembagian tugas, kami dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-masing bertanggung jawab atas area tertentu di desa.
Dalam kelompok kami, terdapat kombinasi antara mahasiswa KKN dan ibu-ibu kader Posyandu, yang masing-masing membawa peran penting. Kami, mahasiswa KKN, berperan sebagai tenaga tambahan yang siap membantu dengan apa yang diperlukan, sementara ibu-ibu kader menjadi pemandu utama yang mengarahkan setiap tindakan berdasarkan pengalaman mereka.
Kami mulai dengan menyisir rumah-rumah warga, memeriksa tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Salah satu pengalaman menarik terjadi saat kami menemukan bak air yang telah lama tidak digunakan di salah satu rumah. Bak tersebut dipenuhi jentik nyamuk, dan dengan cepat ibu-ibu kader menunjukkan kepada kami cara membersihkannya dan menggunakan larvasida untuk membasmi jentik yang ada. Interaksi ini menjadi pelajaran berharga bagi kami tentang betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit.
Selain memeriksa dan membersihkan tempat-tempat berpotensi, kami juga melakukan edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kami berbagi informasi tentang bagaimana nyamuk dapat berkembang biak dan langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan setiap hari untuk mencegah hal ini. Kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan menjadi salah satu fokus utama dalam edukasi kami, dan warga pun menyambut baik informasi ini.
Selama kegiatan ini, kami juga dihadapkan pada beberapa tantangan. Salah satunya adalah menghadapi warga yang masih kurang memahami pentingnya pemberantasan jentik nyamuk. Beberapa warga enggan mengosongkan bak air yang menurut mereka masih berguna, meskipun di dalamnya terdapat jentik nyamuk. Dalam situasi ini, peran ibu-ibu kader Posyandu sangat penting. Dengan pendekatan yang persuasif dan berdasarkan pengalaman mereka, mereka mampu meyakinkan warga untuk mengosongkan bak tersebut demi kesehatan bersama.
Selain itu, kondisi cuaca yang kadang tidak menentu juga menjadi tantangan tersendiri. Pada hari-hari tertentu, hujan turun cukup deras sehingga memperlambat kegiatan kami. Namun, semangat kami dan ibu-ibu kader tidak surut. Kami memanfaatkan waktu yang ada untuk berdiskusi dan merencanakan strategi yang lebih baik untuk hari-hari berikutnya.
Di balik tantangan-tantangan ini, kami belajar banyak tentang arti kerja sama dan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan. Kami juga belajar bahwa pemberantasan jentik nyamuk bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga kesehatan, tetapi juga tanggung jawab setiap individu. Keterlibatan ibu-ibu kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya peran komunitas dalam menciptakan lingkungan yang sehat.