Bank Sampah Induk, Desa Sumberwuluh - 17 Agustus 2024. Setiap harinya, manusia akan selalu menghasilkan sampah. Sampah yang dihasilkan tersebut akan menumpuk jika tidak dimanfaatkan dan di daur ulang. Untuk meminimalisir dampak tersebut, mahasiswa KKN UMD 223 UNEJ membuat inovasi pemanfaatan sampah organik dan anorganik menjadi barang daur ulang yang bermanfaat dan diaplikasikan pada sebuah Taman Kreasi Sampah.
Desa Sumberwuluh memiliki Bank Sampah Induk yang sudah beroperasi dari tahun 2021. Dengan memanfaatkan lahan kosong yang terdapat di Bank Sampah Induk, mahasiswa KKN UMD 223 UNEJ membuat taman yang berisi barang hasil daur ulang sampah organik dan anorganik. Taman tersebut memanfaatkan botol bekas, galon bekas, kayu bekas, dan lain sebagainya untuk dijadikan kerajinan daur ulang. Selain itu, sampah organik juga dimanfaatkan sebagai pupuk kompos untuk media penyubur dari tanaman hias yang ada di Taman Kreasi Sampah.
Peresmian Taman Kreasi Sampah dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2024 yang dihadiri oleh Pengurus Bank Sampah dan Ibu-ibu Gerbang Mas. "Bagus, tamannya sudah bagus memanfaatkan sampah menjadi barang daur ulang dan warna-warni," ujar Budi, Ketua Bank Sampah Induk Desa Sumberwuluh. "Udah bagus itu, wes apik, bisa ditambahkan bunga lagi biar lebih bagus," pendapat Istianah selaku ibu-ibu PKK mengenai Taman Kreasi Sampah.Â
Selain ada botol dan galon bekas yang dimanfaatkan menjadi pot bunga, di Taman Kreasi Sampah juga terdapat plang Penguraian Sampah. Dengan adanya barang daur ulang tersebut, dapat menjadi media edukasi dan media inspirasi bagi pengunjung dan masyarakat, khususnya masyarakat Desa Sumberwuluh dalam menjaga lingkungan agar tetap lestari dan bersih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H