Literasi merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan yang berperan besar dalam pengembangan karakter dan wawasan siswa. Di SD Negeri 1,2 dan 3 Desa Sukosari, pojok literasi telah menjadi sarana strategis untuk meningkatkan minat baca dan menanamkan nilai-nilai positif kepada para siswa. Selain itu, sekolah ini juga aktif mengadakan sosialisasi mengenai kenakalan remaja dan pernikahan dini, dua isu yang kerap mengancam masa depan generasi muda di desa Sukosari, Kecamatan Sukowono.
Pojok literasi di ketiga SD tersebut, merupakan ruang yang dirancang khusus untuk mendorong siswa agar lebih gemar membaca. Di dalamnya terdapat berbagai koleksi buku, mulai dari buku cerita, ensiklopedia, hingga novel. Kegiatan membaca tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga melibatkan orang tua dan masyarakat sekitar. Dengan mengadakan berbagai lomba membaca dan diskusi buku, sekolah berharap dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa serta memperkuat hubungan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
Â
Dalam rangka menanggulangi kenakalan remaja, KKN Kolaboratif Jember #3 Posko 210 mengadakan sosialisasi yang melibatkan guru, siswa SMK Miftahul Waritsin. Dimana Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari kenakalan remaja, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku menyimpang lainnya. Melalui diskusi interaktif dan pemutaran film pendek, siswa diajak untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi bersama. Dengan cara ini, diharapkan siswa dapat lebih sadar akan tanggung jawab mereka sebagai generasi penerus bangsa.
Pernikahan dini menjadi masalah serius yang perlu diperhatikan oleh semua pihak. Di desa Sukosari, fenomena ini masih terjadi dan sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pendidikan dan masa depan. Kami dari KKN KOLABORATIF Jember #3 Posko 210 berupaya melakukan sosialisasi mengenai bahaya pernikahan dini melalui seminar dan workshop yang melibatkan orang tua dan remaja. Dalam kegiatan ini, narasumber dari berbagai latar belakang memberikan penjelasan tentang pentingnya pendidikan dan dampak negatif dari pernikahan dini terhadap kesehatan fisik dan mental remaja.
Pojok literasi di ketiga SD Negeri tersebut yaitu SD Negeri 1,2, dan 3 Sukosari bukan hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai pusat kegiatan edukatif yang mendukung pengembangan karakter siswa. Kemudian kami juga dengan mengadakan sosialisasi tentang kenakalan remaja dan pernikahan dini, ditingkat SMK, supaya sekolah berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung pertumbuhan anak-anak. Melalui kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, diharapkan generasi muda di Desa Sukosari dapat tumbuh menjadi individu yang berpendidikan, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H