Sumberpakem, Jember -- Karies gigi adalah proses multifaktor yang terjadi melalui interaksi antara gigi dan saliva sebagai host, bakteri di dalam rongga mulut, serta makanan yang mudah difermentasikan. Karies gigi masih merupakan masalah utama di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, yaitu mencapai 88,8% penduduk Indonesia. Tingginya angka ini mendorong mahasiswa KKNK 202 Jember untuk menyosialisasikan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tingkat PAUD desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember.
Sosialisasi yang digalakkan oleh Kelompok KKNK 202 Jember berupa sikat gigi dan mencuci tangan bersama adalah salah satu kebiasaan baik penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sikat gigi sangat penting mencegah penumpukan plak, pencegahan karies gigi, mencegah penyakit gusi, mengurangi bau mulut, mempertahankan gigi yang sehat, meningkatkan penampilan. "Kegiatan sikat gigi di PAUD kami sudah diterapkan setiap bulan, namun alangkah baiknya apabila ada yang lebih memahami dan menjelaskan secara langsung bagaimana sikat gigi yang benar" Bunda Ulfa selaku Kepala Sekolah PAUD Durian 25 Sumberpakem.
PHBS adalah serangkaian kebiasaan dan tindakan yang dilakukan oleh individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan fisik dan mentalnya. Perilaku ini bertujuan untuk mencegah penyakit, menjaga kesehatan tubuh, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Beberapa contoh perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan, mengonsumsi makanan sehat, olahraga secara teratur, tidur 7-9 jam, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, rutin cek kesehatan: Menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, seperti pemeriksaan fisik, tes darah, dan skrining kesehatan lainnya, untuk mendeteksi dini masalah kesehatan dan penyakit.
Perilaku hidup bersih dan sehat tidak hanya berdampak pada kesehatan individu tetapi juga pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dengan mengamalkan perilaku hidup bersih dan sehat, kita dapat mencegah banyak penyakit dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi kita semua.
Hasil yang maksimal dapat didapatkan dari sikat gigi seperti sikat gigi dua kali sehari (dua menit setiap kali sikat), menggunakan pasta gigi berfluoride, menggunakan sikat gigi yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhan mulut, mengganti sikat gigi secara teratur (maksimal tiga bulan atau ketika sikat gigi sudah terlihat aus).
Menjaga kesehatan gigi pada anak sangat penting karena memiliki dampak besar pada kesehatan dan perkembangan mereka. Poin yang ditekankan saat sosialisasi sikat gigi bersama oleh salah satu perwakilan mahasiswa kedokteran gigi dalam Kelompok KKNK 202 Jember antara lain membiasakan membersihkan mulut bayi sejak gigi pertama tumbuh dengan kain lembab atau sikat gigi bayi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride sesuai dengan usia anak dua kali sehari, serta membatasi konsumsi makanan dan minuman manis dan rutin ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali.
Dengan menjaga kesehatan gigi pada anak-anak, kita dapat membantu mereka tumbuh dengan gigi yang kuat dan sehat, serta menciptakan kebiasaan perawatan gigi yang baik untuk masa depan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H