Meminjam istilah Herbet Marcuse bahwa kita tak ubahnya manusia satu dimensi, kita semacam terjebak dalam satu frame di mana kesenangan serta kebahagiaan dirumuskan dengan perspektif yang mendominasi, begitu kuatnya itu membius di sisi lain cara berpikir kita yang mengikuti logika kerumunan membikin kita kehilangan sifat otentik diri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!