Sabtu, 4 Januari 2023 Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M), Universitas Jember mengadakan sebuah kegiatan yaitu pelepasan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode I tahun akademik 2022/2023. Dalam Kegiatan ini, peserta KKN akan diterjunkan di sebuah kecamatan atau desa yang telah ditentukan dan dipercaya menjadi mitra kerja dalam kegiatan KKN dengan sebuah tema yaitu “UNEJ Membangun Desa”.
Kemudian, dalam pelaksanaan kegiatan KKN tersebut akan ada sekitar 487 mahasiswa yang ditempatkan di dua kabupaten yang berbeda, yaitu kabupaten Jember dan Bondowoso. Teruntuk wilayah Jember para mahasiswa KKN akan diterjunkan di beberapa kecamatan/desa yaitu Kecamatan Gumukmas, Umbulsari, Purwoasri, Sukowono, Mayang, Puger dan Ambulu.
Lalu, untuk wilayah Bondowoso para mahasiswa KKN akan diterjunkan di beberapa kecamatan/desa yaitu kecamatan Sumberwringin, Wringin, Tapen, Curahdami dan Klabang.
Kegiatan KKN ini memiliki konsep membangun desa secara tematik. Terdapat beberapa tema dalam pelaksanaan KKN ini, diantaranya yaitu kewirausahaan, literasi, wisata, teknologi informasi dan komunikasi serta ketahanan pangan desa. Tagline yang diusung adalah “Membangun Desa Menjadi Naik Kelas”, harapannya para mahasiswa memberikan manfaat yang nyata bagi warga desa berdasarkan 17 pilar tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Mahasiswa KKN Universitas Jember dapat berperan dalam pengelolaan sumber daya dan memberikan inovasi terkait berbagai potensi yang dimiliki desa. Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yang berbeda dari para mahasiswa itu sendiri.
Seperti apa yang disampaikan oleh Iwan Taruna selaku Rektor Universitas Jember dalam upacara penerjunan “Mengikuti program KKN juga mendidik Anda agar menjadi insan yang adaptif terhadap perubahan situasi. Sebab, anda akan dipaksa menyesuaikan diri dengan warga desa yang mungkin memiliki adat, budaya dan kebiasaan yang bertolak belakang dengan keseharian Anda semua”.
Kembali pada topik penyesuaian diri atau adaptasi mahasiswa tersebut yang menjadi salah satu proses pembelajaran yang ada di program KKN ini , Salah satu bentuk adaptasi tersebut dapat kita lihat dari Kelompok 19 Desa Purwoasri Kecamatan Gumukmas. Semenjak melakukan serah terima kecamatan pada tanggal 4 Januari 2023 bersamaan dengan kelompok tugas desa Karangrejo, Menampu, Gumukmas, dan Bagorejo.
kelompok tugas Purwoasri tersebut tidak henti-hentinya untuk selalu beradaptasi dengan cara berkordinasi serta berkonsultasi melalui media silahturahmi formal dan non formal kepada 4 Pilar penyangga desa yaitu; Perangkat desa, bhabinkamtibmas, babinsa serta Satuan Polisi Pamong Praja. Pada proses pelaksanaan ini juga tidak hanya menyasar pada 4 pilar penyangga akan tetapi juga kepada stakeholder yang memiliki kompetensi untuk bisa memetakan bagaimana situasi dan kondisi yang ada di wilayah tersebut seperti RT, RW,kepala dusun, BPD,POKTAN,POKMAS,kelompok pemuda(GEMPUR) dan juga masyarakat.
Selain kordinasi tersebut penggunaan kegiatan kultural di beberapa rukun warga seperti kerja bakti, pembacaan istighosah ,pembacaan yasin, pembacaan sholawat Diba,kumpulan ibu ibu PKK,dan juga Monitoring evaluasi desa digunakan kelompok 19 KKN Desa Purwoasri untuk bisa beradaptasi untuk menemukan potensi yang ada di desa Purwoasri, selain sebagai bentuk adaptasi untuk menemukan potensi desa kegiatan ini juga bisa digunakan sebagai bahan assessment serta intake kepada masyrakat Purwoasri.
Hasil yang telah dilakukan melalui dua kegiatan tersebut pada akhirnya adalah terkait dengan kondisi existing, sosial dan juga lingkungan. Dimana dalam pemprosesan hasil tersebut melalui rapat monitoring dan evaluasi kelompok dan diejawantahkan melalui pembacaan rencana kedepan serta juga program kerja apa saja yang dijadikan solusi utama atas beberapa masalah yang sangat dibutuhkan di desa purwoasri tersebut.
Adapun beberapa permasalahan yang membutuhkan pengoptimalan potensi dan menjadi salah satu sumber permasalahan utama di desa Purwoasri yaitu terkait dengan kebutuhan pengelolaan sumber daya Pupuk, permasalahan ini dijadikan sebagai tema bahasan utama oleh kelompok Purwoasri karena adanya potensi feses sapi yang ada di lingkungan RW 03 dan 02 yang tidak bisa teroptimalkan secara baik.
Selain tidak adanya tempat pengelolaan tersebut dan juga masalah kebutuhan akan pupuk yang semakin mahal diperlukannya fasilitator untuk memantik masyarakat agar dapat bisa mandiri dalam membuat pupuk. Oleh karenanya juga dari kelompok Purwoasri memutuskan menjadikan kegiatan ini sebagai konsen utama dalam tugas KKN Periode 1 Tahun akademik 2022/2023https://unej.ac.id/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H