Mohon tunggu...
kkn199karanglo
kkn199karanglo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN Kelompok 199 di Desa Karanglo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Ternak menjadi Pupuk Kandang bersama KKN UMD UNEJ Kelompok 199 di Desa Karanglo

16 Agustus 2023   13:05 Diperbarui: 16 Agustus 2023   13:10 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 09 Agustus 2023 tepat jam tiga sore di kawasan peternakan milik Bapak Kepala Desa Karanglo, Bapak Abdul Rohim, mahasiswa Kelompok 199 KKN Tematik UMD 2023 Universitas Jember melaksanakan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan pupuk kandang. Acara tersebut diikuti oleh perwakilan petani dan peternak di Desa Karanglo

Diselenggarakannya sosialisasi dan demonstrasi tersebut merupakan realisasi dari rangkaian program kerja KKN Kelompok 199. Tujuan diselenggarakannya program kerja tersebut tidak lain karena Desa Karanglo banyak sekali menghasilkan bahan baku pembuatan pupuk kandang yaitu kotoran sapi dan berbagai kotoran ternak lainnya yang tentu masih belum diolah secara maksimal. Selain karena belum diolah secara maksimal, limbah kotoran ternak tersebut juga menimbulkan permasalahan lingkungan di sekitar rumah warga. Hal tersebut terjadi karena masyarakat Desa Karanglo membuang limbah kotoran ternak tersebut ke sungai tadah hujan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, KKN 199 menawarkan solusi agar kotoran sapi yang dihasilkan dari hewan ternak di Desa Karanglo tersebut tidak terbuang sia-sia dengan dimaanfaatkan sebagai pupuk kandang sehingga nantinya dapat berdampak positif bagi lingkungan sekaligus bagi masyarakat Desa Karanglo sendiri. Selain agar limbah kotoran ternak tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal dan juga mengurangi pencemaran, diadakannya sosialisasi dan demontrasi pembuatan pupuk kandang diharapkan menjadi salah satu opsi mengatasi permasalahan tingginya harga pupuk kimia. Dengan mengetahui cara dan proses pembuatan pupuk kandang, para petani dan peternak bisa menciptakan pupuk pertanian mereka sendiri sehingga tidak bergantung pada pupuk kimia.

Sumber: Dokumentasi Kelompok KKN 199
Sumber: Dokumentasi Kelompok KKN 199

Program kerja ini dilaksanakan dengan susunan acara pembukaan, sambutan, doa, acara inti dan penutup. Sambutan dilakukan oleh ketua pelaksana kegiatan KKN Kelompok 199. Acara inti meliputi serangkaian proses pembuatan pupuk kandang dan penjelasan mengenai tata cara, bahan, serta estimasi waktu pupuk siap pakai. Sesi dari proses pembuatan pupuk kandang ini diinstruksi oleh penanggung jawab program kerja yaitu salah satu anggota Kelompok 199 mahasiswa program studi ilmu pertanian.

Pada saat dilakukan demonstrasi, para peserta kegiatan juga ikut berpartisipasi langsung dalam pembuatan pupuk dengan arahan penanggung jawab. Selain itu, penanggung jawab kegiatan dan para peserta juga aktif dalam menjalin komunikasi dan tanya jawab satu sama lain. Acara berlangsung dengan lancar dan antusiasme yang tinggi dari peserta yang hadir.

Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan pupuk kandang ini diantaranya adalah drum 200 liter, plastik meteran, sekop, karung, ember, botol air minum bekas dan tali rumput jepang atau karet ban. Sedangkan bahan yang diperlukan adalah 1 karung kotoran sapi, setengah karung sekam padi, EM4 Pertanian, gula dan air. Adapun cara pembuatan pupuk kandang (Pedang) adalah bentangkan karung atau plastik meteran sebagai alas untuk mencampurkan bahan. Kemudian campurkan kotoran sapi dan sekam diatas alas. 

Selanjutnya siapkan larutan EM4 sebanyak 100 ml dan tambahkan gula 200 gram yang dilarutkan dalam air sebanyak 5 liter. Setelah larutan siap, sambil terus diaduk, siramkan larutan pada campuran bahan kotoran sapi dan sekam padi secara bertahap dan merata. Setelahnya, masukan semua bahan kedalam drum fermentasi dan tutup dengan rapat menggunakan plastik meteran serta ikat dengan kencang menggunakan tali rumput jepang atau ban karet bekas. Setelah itu, biarkan 10 sampai 14 hari maka pupuk kandang siap digunakan. Pembuangan gas dilakukan 3 sampai 4 hari sekali sampai pupuk benar-benar matang dan segera tutup kembali drum dengan rapat.

Diselenggarakannya sosialisasi dan demonstrasi sekaligus pelatihan pembuatan pupuk kandang (Pedang) ini tentunya adalah untuk merealisasikan program kerja dari Kelompok 199. Tidak hanya itu, kegiatan ini diharapkan menjadi solusi dari salah satu permasalahan yang ada di Desa Karanglo sehingg kegiatan Kuliah Kerja Nyata oleh Kelompok 199 bisa memberikan manfaat dan pengalaman baru untuk masyarakat Desa Karanglo dan Kelompok 199 sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun