Mohon tunggu...
KKN 199 CAMPOAN
KKN 199 CAMPOAN Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Jember

KKN UMD 199 UNIVERSITAS JEMBER. Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mutiara di Ujung Gunung, Sekilas Pandang Desa Campoan

29 Juli 2024   12:50 Diperbarui: 29 Juli 2024   13:05 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            

Desa Campoan adalah sebuah desa di Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo yang terletak di ujung Kecamatan Mlandingan yang berbatasan langsung dengan  Desa Wonoboyo Kabupaten Bondowoso. Desa Campoan sendiri berlokasi sejauh 11 KM ke arah tenggara dari kantor Kecamatan Mlandingan dengan jalur perjalanan yang sangat terjal, menanjak, dan berkelok yang memakan waktu sekitar 30 menit. Hal ini karena secara geografis Desa Campoan terletak di wilayah pegunungan. Kondisi geografis yang demikian membuat mayoritas masyarakat Desa Campoan ini bermata pencaharian di bidang pertanian. Jika dilihat secara langsung, desa ini memiliki banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakatnya. Hal ini juga disebabkan seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kondisi geografis Desa Campoan yang berada di pegunungan. Letak Desa Campoan yang jauh bahkan dapat dikatakan terpencil dari desa lainnya di Kecamatan Mlandingan, menjadikan desa ini sebagai salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember. Meskipun memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah Desa Campoan masih tergolong salah satu desa yang memiliki perekonomian rendah, dan sarana prasarana yang kurang, sehingga diharapkan dengan didatangkannya mahasiswa KKN dapat memberikan peluang-peluang baru bagi masyarakat terutama dalam mengoptimalkan sumber daya alam desa.

 KKN 199 UMD 2024
 KKN 199 UMD 2024

            Berdasarkan hasil observasi turun lapang langsung pada minggu pertama tanggal 10-14 Juli 2024 yang dilakukan oleh mahasiswa Kelompok KKN 199 Universitas Jember 2024, dengan mewawancarai para perangkat desa serta tokoh masyarakat, dapat diketahui bahwa terdapat banyak komoditas yang menjadi salah satu lapangan pekerjaan masyarakat desa. Komoditas tersebut mulai dari komoditas pertanian seperti jagung, dan juga komoditas lain seperti pisang, cabai, aren, madu liar, dan lain sebagainya. Meskipun terdapat banyak komoditas yang dihasilkan, tidak semua komoditas tersebut memiliki jumlah yang besar, hanya terdapat beberapa hasil pertanian terbesar di Desa Campoan yaitu jagung dan komoditas lainnya yaitu pisang. Hasil panen buah pisang para warga cenderung dijual utuh secara langsung ke pasar ataupun pengepul. Sedangkan untuk jagung sendiri, masyarakat biasa menjualnya dalam bentuk sudah dipisahkan dari bonggol jagungnya. Jagung-jagung yang telah dipanen akan melalui proses yang seperti itu semuanya. Berbeda dengan biji-biji jagung yang dimanfaatkan dan dijual, bonggol atau tongkol jagung cenderung menjadi limbah di Desa Campoan ini. Bonggol jagung biasanya dibuang begitu saja di tepi jalan, di pinggiran sungai, dan di halaman rumah warga sehingga hanya bisa menjadi limbah lingkungan. Limbah bonggol jagung yang dibiarkan begitu saja tanpa dimanfaatkan, dikhawatirkan akan mempengaruhi kebersihan lingkungan desa karena tentunya semakin banyak sampah yang menumpuk juga akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat yang tinggal di sekitar situ. Dengan begitu, Kelompok KKN 199 Universitas Jember yang ditugaskan melakukan pengabdian di Desa Campoan merancang program kerja yang sifatnya memaksimalkan potensi desa. Program kerja Kelompok KKN 199 Universitas Jember di Desa Campoan yakni membuat briket dari bonggol jagung, karena melihat banyaknya sumber daya yang melimpah dan hanya menjadi limbah semata, maka dari itu Kelompok KKN 199 Universitas Jember melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang potensial. Potensi besar yang dimiliki oleh desa dengan penduduk yang berbahasa Madura ini perlu terus digali dan dikembangkan agar berpeluang menghasilkan baik itu pendapatan atau peluang lapangan pekerjaan. Adanya ide program kerja kelompok KKN yang memanfaatkan limbah menjadi barang dengan harga jual dan inovasi pemasaran secara digital diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat serta dapat berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun