Mahasiswa KKN UMD 195 UNEJ usung tiga program kerja sebagai bentuk pengabdian masyarakat di Desa Mangaran. Program tersebut meliputi DiLihatIn Aja (Digitalisasi, Labeling, dan Inovasi Alat Kerja), ALPA (Alat Penyaringan Air), dan Sketch Up Kolam Pancing.
DiLihatIn AjaÂ
Kegiatan pengabdian masyarakat dalam program DiLihatIn Aja (Digitalisasi, Labeling dan Inovasi Alat Kerja) dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2024 hingga 14 Agustus 2024. Kegiatan ini meliputi tahap survey, tahap perencanaan, dan juga tahap pelaksanaan serta evaluasi. Tujuan dari dijalankannya program ini adalah untuk membantu UMKM kerupuk, khususnya kerupuk tepung di Desa Mangaran, Kabupaten Situbondo untuk memperluas jangkauan pasar melalui pengetahuan mengenai platform online dan e-commerce seperti Shopee, Facebook dan WhatsApp Business. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pembaharuan label serta inovasi alat kerja berupa alat pemotong kerupuk untuk meningkatkan produktivitas menjadi lebih efektif dan efisien.Â
Tahap survey menjadi tahap pertama yang dijalankan dari program ini. Dari survey yang dilakukan, didapatkan data bahwa mayoritas UMKM kerupuk masih menggunakan alat kerja yang sederhana berupa pisau, sehingga kegiatan produksi menjadi kurang efisien. Selain alat kerja yang sederhana, pemasaran dari produk kerupuk UMKM ini juga terbatas di lingkungan desa saja dan tidak meluas ke luar daerah. Disimpulkan pada tahap perencanaan perlu melakukan koordinasi langsung dengan pelaku UMKM tentang pengembangan produk serta peningkatan penjualan. Akhirnya terkumpul sebanyak 6 UMKM dengan kualifikasi yang sesuai dengan target dari program ini.
Revan, Koordinator KKN 195, menjelaskan tujuan dari sosialisasi ini. "Kami ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya digitalisasi dan labeling bagi pengembangan usaha. Selain itu inovasi alat kerja kami tujukan untuk peningkatan produktivitas usaha UMKM kerupuk khususnya UMKM kerupuk tepung di desa Mangaran." ujarnya. Â
Pelaksanaan program ini berjalan selama 4 Minggu. Pada Minggu pertama kegiatan berfokus pada pengenalan anggota kami kepada para pelaku UMKM yang dituju sekaligus pendataan UMKM. Minggu kedua tiap kelompok mengkualifikasikan UMKM yang terdata dari alat produksi yang digunakan, kepemilikan label dan juga keterbatasan pasar. Minggu ketiga kegiatan diisi dengan mendesain label dan inovasi alat pemotong kerupuk. Kelompok kami bekerjasama dengan pengrajin mebel untuk membuat alat inovasi pemotong kerupuk. Selanjutnya di Minggu keempat kegiatan diisi dengan sosialisasi dan workshop terkait digitalisasi pemasaran produk melalui media online seperti WhatsApp Business, Shopee dan Facebook. Diharapkan dengan peningkatan produktivitas dan aksesibilitas dari program pengabdian ini, pelaku usaha kerupuk tepung di Desa Mangaran dapat meningkatkan pendapatan serta memperluas pasar mereka.
"Terimakasih untuk adik-adik KKN 195 UNEJ alat ini sangat bermanfaat karena dari manual memakai pisau lalu memakai alat ini menjadi lebih cepat dan efisien. Alatnya sangat bermanfaat" Ujar Ibu Liana warga Desa Mangaran.Â
    2. ALPA