Seperti yang kita ketahui, saat ini sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang dihadapi masyarakat pada umumnya. Sampah menjadi salah satu permasalahan dalam cara pengelolaannya. Mahasiswa KKN Kolaboratif #2 194 pada Hari Senin, 14 Agustus 2023 melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco enzyme dari limbah rumah tangga.Â
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah agar masyarakat di desa tersebut memiliki cara mengolah limbah rumah tangga mereka, agar lingkungan mereka semakin sehat dan asri. Kegiatan tersebut diikuti oleh Kelompok Tani Sejahtera. Partisipan berasal dari kelompok petani yang ada di Desa Slateng.Â
Eco enzyme adalah adalah cairan alami serba guna, yang merupakan hasil fermentasi dari : gula merah, sayuran/kulit buah, dan air dengan perbandingan 1 : 3 : 10. Sayur/kulit buah yang dapat dijadikan eco enzyme adalah semua sayur/kulit buah yang belum melalui proses pemanasan atau pemasakan. Manfaat eco enzyme sangat banyak diantaranya : bagi kehidupan sehari-hari yaitu sebagai pembersih alami, membersihkan logam yang kusam/berkarat, dan untuk perawatan diri;
bagi kesehatan yaitu sebagai perawatan kesehatan pribadi, mengatasi berbagai luka, mengatasi berbagai macam penyakit kulit, penghasil ion negatif (ranjang eco enzyme); bagi pemulihan udara, air, dan tanah yaitu dapat memperbaiki kualitas udara sehingga udara menjadi lebih segar, bersih, menghilangkan asap dan bau, dapat memperbaiki kualitas air yang sudah tercemar seperti danau, sungai,got, sumur, selokan, kali dll, tanah yang gersang dan tandus dapat ditingkatkan kesuburannya dengan eco enzyme sehingga dapat ditanam kembali dan eco enzyme dapat digunakan sebagai pupuk dan sebagai pestisida.Â
Kegiatan ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama yaitu penyampaian materi melalui power point mengenai pengertian, manfaat eco enzyme, dan tata cara pembuatan eco enzyme. Sesi kedua yaitu demonstrasi/praktik pembuatan eco enzyme dengan menggunakan sisa kulit buah pisang, semangka, jeruk, dan jambu sebanyak 2,7 kg, gula merah sebanyak 800 gram, dan air sebanyak 1000 ml.Â
Eco enzyme tersebut bisa digunakan sampai masa fermentasi selesai yaitu setelah 3 bulan/90 hari. Untuk memastikan apakah eco enzyme yang dibuat berhasil/tidak dapat dilakukan pengecekan pada minggu pertama. Apabila tidak berhasil, pada fermentasi akan ditemukan jamur dan bau tidak sedap.Â
Antusiasme dari warga yang mengikuti kegiatan ini tentunya menjadi pertanda bahwa mereka sangat menginginkan adanya solusi dari permasalahan yang ada hingga saat ini yaitu bagaimana cara mengatasi sampah rumah tangga agar tidak mengganggu lingkungan dan mendapatkan manfaat dari pengolahan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H