Jember -- Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember Melihat hasil dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) nilai prevalensi stunting pada tahun 2022 di Jawa Timur memiliki angka 19,2 persen. Sedangkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Jember telah naik 11 poin dengan angka 35,9 persen dan tertinggi di Jawa Timur. Hal ini memberikan inisiatif kepada Kelompok KKN Kolaboratif 186 Sebanen dalam membantu mengurangi dan memberikan pengarahan untuk mencegah stunting di Jember terutama pada Desa Sebanen. Sasaran pertama pencegahan stunting Kelompok KKN Kolaboratif 186 Sebanen dilakukan pada anak sekolah dasar yang berkaitan dengan gizi, kebersihan diri, sanitasi lingkungan dan faktor lainnya.
Sasaran dari sosialisai untuk kegiatan stunting dengan sanitasi yang baik ini akan dilakukan di dua SD di Sebanen yaitu SD Sebanen 01 dan SD Sebanen 02. Sosialisasi dimulai pada SD Sebanen 02 yang mana memiliki murid dengan jumlah terbanyak. Sosialisasi dimulai dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan memberikan materi yang lebih mudah dipahami oleh para siswa dan siswi. Materi yang diberikan dimulai dari penjelasan mengenai stunting yang bisa dialami oleh anak-anak. Setelah itu, memberikan penjelasan keterkaitan sanitasi dengan faktor penyebab stunting dengan mengajarkan bagaimana mencuci tangan dengan baik yang dipandu oleh mahasiswa Kelompok KKN Kolaboratif 186 Sebanen di depan siswa dan siswi.
Sosialisasi dimulai dengan koordinasi bersama kepala sekolah mengenai program kerja yang akan dilakukan selama di SD Sebanen 02. Mahasiswa Kelompok KKN Kolaboratif 186 Sebanen berdiskusi tentang beberapa hal yang berhubungan dengan stunting dan sanitasi di SD Sebanen 02. Kepala sekolah SD Sebanen 02 sangat mendukung program yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa Kelompok KKN Kolaboratif 186. Hal ini karena masih banyak siswa dan siswi SD Sebanen 02 belum mengetahui bagaimana stunting bisa terjadi dan masih tidak memperdulikan tentang kebersihan terutama mencuci tangan setelah melakukan sesuatu.
"Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran dari Mahasiswa KKN Kolaboratif semua yang sudah mau datang ke SD Sebanen 02 untuk melakukan program kerja stunting dan sanitasi yang baik. Program tersebut sangat cocok dengan kebiasaan anak-anak mencuci tangan disini masih rendah karena masih menganggap bukan suatu kewajiban. Saya harap juga dari mahasiswa KKN ini bisa memberikan pengarahan yang lebih baik mengenai cuci tangan kepada siswa-siswi, "ujar Heriyati Kepala Sekolah SD Sebanen 02 (24/07).
Kegiatan dari sosialisasi ini dimulai dari kelas 1 hingga kelas 6 dimana pada hari senin dilakukan di kelas 1 dan kelas 2. Hari selasa dilakukan di kelas 3 dan kelas 4, serta pada hari rabu dilakukan di kelas 5 dan kelas 6. Waktu pelaksanaan sosialisasi dimulai dari jam 07.00 WIB hingga selesai. Penjelasan dari sosialisasi dilakukan dengan memakai proyektor dengan menampilkan materi dan diselingi oleh video animasi mengenai kesehatan. Bahasan yang disampaikan dalam sosialisasi menjelaskan mengenai gizi dari makanan sehat yang bertujuan untuk mencegah stunting, kebiasaan diri yang akan menyebabkan stunting, dan pentingnya mencuci tangan. Acara sosialisasi diakhiri dengan melakukan senam gerakan cuci tangan bersama.
Agar sosialisasi lebih menarik maka dibuatkan sebuah game yang berkaitan dengan stunting dan juga sanitasi yang baik. Pertanyaan yang diberikan berasal dari penjelasan sebelumnya yaitu sayuran apa yang baik buat tubuh dan lainnya. Jika dari siswa dan siswi bisa menjawab maka akan diberikan sebuah hadiah dari mahasiswa KKN. Para siswa dan siswi sangat antusias dalam menyimak penjelasan dan menjawab pertanyaan.
Harapan dari sosialisasi yang sudah dilakukan yaitu siswa dan siswi SD Sebanen 02 dapat menerapkan kebiasaan mencuci tangan, makan makanan yang bergizi, dan menjaga lingkungan sehat. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memenuhi program kerja mahasiswa KKN Kolaboratif 186 dalam mencegah angka stunting di Desa Sebanen dan memperhatikan sanitasi lingkungan yang baik.