Sempitnya lahan pertanian di Desa Kalisat mengurungkan niat warga untuk mengembangkan komoditas sayuran. Padahal sayuran merupakan salah satu aspek yang dapat menggerakkan perekonomian warga. Selain itu, menanam sayur juga memberikan manfaat berupa nutrisi untuk kebutuhan sehari-hari. Sabtu (29/7) mahasiswa KKN Kolaboratif 182 menawarkan solusi berupa pelatihan Budidaya Ikan Lele dan Sayur Hidroponik dalam Ember. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, ibu PKK, dan seluruh RT/RW yang ada di Desa Kalisat.
Hidroponik merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat di Desa Kalisat yang memiliki lahan sempit. Hal tersebut dikarenakan pada budidaya hidroponik ini dapat menghasilkan dua hasil panen sekaligus berupa ikan lele dan sayur". Ujar pemateri.
Menurut peserta pelatihan hidroponik, solusi yang ditawarkan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif 182 sangat efektif karena alat dan bahan berasal dari barang bekas sehingga mudah didapat, terlebih lagi ikan lele dan sayuran tidak membutuhkan perawatan khusus. Peserta yang hadir pada pelatihan hidroponik sangat antusias untuk mencoba langsung merangkai media tanam, bahkan ada beberapa sampel yang dibawa pulang untuk dicoba sendiri di rumah.
"Baru kali ini Mahasiswa KKN melibatkan ibu-ibu PKK di kegiatannya, sebelumnya belum pernah dek" ujar Ketua PKK.
Saat diwawancarai, Ketua PKK sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif 182 karena memberikan ilmu yang bermanfaat dan mudah diterapkan di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H