Mohon tunggu...
KKN 178 UINSU
KKN 178 UINSU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/i

Membahas program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kelompok 178 dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Kemiskinan Ekstrim : Mahasiswa UINSU Kelompok KKN 178 gelar kegiatan Seminar UMKM di Desa Jaring Halus

16 September 2024   19:41 Diperbarui: 16 September 2024   20:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2.1 Sesi Diskusi dengan Audiens 

4. Instagram 

- Beralih ke Akun Bisnis, jika belum, ubah akun Instagram Anda menjadi akun bisnis di pengaturan.

- Aktifkan fitur Instagram Shopping untuk menandai produk langsung di postingan Anda.

- Unggah foto dan video produk secara rutin dengan kualitas yang baik, gunakan Instagram Stories dan Reels untuk menjangkau audiens lebih luas. 

- Cari influencer lokal untuk promosi, atau lakukan giveaway untuk meningkatkan interaksi.

"Jadi, di Desa Jaring Halus ini terdapat beberapa hambatan ataupun permasalahan yang seringkali terjadi dalam UMKM ini, contohnya seperti ekspedisi yang jauh dan juga penambahan harga karena pengiriman yang jauh. Bagaimana cara mengatasinya?" Ujar salah satu audiens lagi. 

Gambar 2.3 Sesi Diskusi dengan Audiens 
Gambar 2.3 Sesi Diskusi dengan Audiens 

Permasalahan utama yang sering dihadapi UMKM, terutama yang berada di daerah terpencil, adalah logistik atau pengiriman. Jarak ekspedisi yang jauh dan biaya pengiriman yang tinggi sering kali menjadi penghalang utama dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Kondisi ini diperburuk oleh keterbatasan infrastruktur di banyak wilayah, yang membuat proses pengiriman lebih lambat dan mahal. Bagi UMKM, biaya pengiriman yang tinggi ini tidak hanya membebani penjual, tetapi juga konsumen, yang pada akhirnya berdampak pada daya saing produk di pasaran.

Untuk mengatasi masalah ini, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menjalin kemitraan dengan layanan ekspedisi lokal yang lebih mengenal medan dan menawarkan tarif lebih murah dibandingkan ekspedisi besar. Beberapa layanan pengiriman lokal bahkan menyediakan opsi penjemputan barang, yang dapat menghemat biaya transportasi dari tempat usaha ke titik pengiriman. Selain itu, penggunaan model dropshipping juga bisa menjadi solusi, di mana produk dikirim langsung dari pemasok terdekat dengan pembeli, sehingga jarak pengiriman menjadi lebih pendek dan biaya lebih efisien.

Selain itu, UMKM bisa memanfaatkan gudang atau layanan fulfillment yang disediakan oleh platform e-commerce. Dengan menyimpan produk di gudang yang lebih dekat dengan konsumen, pengiriman bisa lebih cepat dan murah. Banyak platform seperti Shopee dan Tokopedia yang menawarkan fasilitas ini, terutama untuk UMKM yang aktif berjualan secara online. Cara lain untuk mengatasi tingginya biaya pengiriman adalah dengan mengemas produk secara efisien, sehingga volume dan berat pengiriman berkurang. Pengiriman barang secara massal atau bulk shipping uga dapat membantu menekan biaya per unit, terutama jika ada permintaan produk dalam jumlah besar. Tidak hanya dari sisi logistik, UMKM juga bisa memberikan penawaran menarik seperti subsidi ongkos kirim atau promo gratis ongkir untuk menarik lebih banyak pelanggan. Strategi ini sering digunakan oleh platform e-commerce besar untuk meningkatkan penjualan. Misalnya, program subsidi ongkir dari pemerintah seperti yang ada di kampanye Bangga Buatan Indonesia sangat membantu UMKM untuk mengurangi beban biaya pengiriman. Di sisi lain, UMKM juga bisa bekerja sama dengan usaha lain untuk berbagi biaya pengiriman. Kolaborasi ini memungkinkan beberapa usaha di wilayah yang sama untuk mengirim barang secara kolektif, sehingga menghemat biaya bagi semua pihak.

Dengan demikian, mengatasi masalah logistik dan biaya pengiriman yang tinggi memerlukan strategi yang kreatif dan inovatif. Pemanfaatan teknologi digital, kerjasama antar pelaku usaha, dan kolaborasi dengan penyedia jasa pengiriman merupakan kunci agar UMKM tetap kompetitif di pasar, meskipun menghadapi tantangan geografis yang cukup besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun