Bungatan, Situbondo - Mahasiswa KKN UMD UNEJ 176 telah berhasil menyelesaikan program kerja kedua mereka yang dinamai "Se'ateh (Solusi dan Inovasi Ekonomi Kerupuk Ikan Jenggelek Mentah)". Program ini berfokus pada pembuatan kerupuk ikan jenggelek mentah bersama kelompok ibu PKK Desa Bungatan, Situbondo dengan tujuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembuatan kerupuk ikan jenggelek bersama kelompok ibu-ibu PKK di Desa Bungatan. Program ini tidak hanya berhasil meningkatkan keterampilan para ibu rumah tangga, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Bungatan, Situbondo.
Latar Belakang Program
Desa Bungatan, yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Situbondo, dikenal dengan hasil tangkapan ikan jenggelek yang melimpah. Namun, pemanfaatan ikan tersebut selama ini masih terbatas pada konsumsi rumah tangga dan dijual dengan harga rendah. Melihat potensi tersebut, mahasiswa KKN UMD UNEJ 176 berinisiatif untuk mengembangkan produk olahan berbasis ikan jenggelek yang dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Maka, lahirlah program "Se'ateh" (Solusi dan Inovasi Ekonomi Kerupuk Ikan Jenggelek Mentah) berasal dari kata dalam bahasa madura yang bermakna "Sehati". Hal ini diharapkan  dalam proses pelaksanaan saling ber- sinergi dan kerja sama yang harmonis untuk mencapai keberhasilan bersama.Â
Pelaksanaan Program "Se'ateh"
Program kerja kedua ini dilaksanakan selama dua minggu, melibatkan 12 mahasiswa KKN yang bekerja sama dengan kelompok PKK Desa Bungatan. Tahapan pelaksanaan program mencakup uji coba pembuatan kerupuk ikan jenggelek, dan sosialisasi sekaligus praktik langsung pembuatan kerupuk ikan jenggelek bersama kelompok PKK Desa Bungatan. Pada tahap awal, mahasiswa KKN UMD UNEJ 176 berdiskusi bersama dengan ketua kelompok PKK terkait potensi apa yang cocok untuk dikembangkan di Desa Bungatan.
Selanjutnya, para mahasiswa dibantu oleh ketua kelompok PKK Desa Bungatan melakukan uji coba pembuatan kerupuk ikan jenggelek. Uji coba ini dimulai dengan pelatihan dan pengolahan ikan, teknik pencampuran adonan, hingga penggorengan kerupuk untuk mengetahui berhasil atau tidaknya kerupuk yang telah dibuat. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN UMD UNEJ 176 juga memberikan pemahaman terkait tentang pengemasan produk yang sesuai dengan ketentuan serta penambahan label yang menarik agar membangun ekuitas merek/brand dan mendorong penjualan kerupuk ikan jenggelek mentah  yang menarik dan higienis.
Setelah dirasa berhasil pada uji coba sebelumnya, mahasiswa KKN UMD UNEJ 176 akhirnya mantap untuk mengembangkan produk kerupuk ikan jenggelek dalam bentuk kemasan mentah. Mahasiswa KKN UMD UNEJ 176 juga berinisiatif mendaftarkan sertifikasi halal untuk meningkatkan nilai kepercayaan konsumen agar lebih berminat serta diharapkan pula meningkatkan daya jual produk kerupuk ikan jenggelek kedepannya. Mahasiswa KKN UMD UNEJ 176 juga memberikan beberapa peralatan seperti mesin siller, loyang, alat pemotong kerupuk, hingga desain label kemasan guna untuk menunjang produksi kerupuk ikan jenggelek mentah oleh ibu-ibu PKK Desa Bungatan.
Kelompok PKK Desa Bungatan, menyampaikan apresiasinya terhadap program yang dijalankan oleh mahasiswa Universitas Jember ini. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa yang telah membantu kami. Produk kerupuk ikan ini diketahui sangat potensial sekali dan kami akan berupaya untuk terus bekerja sama dengan mahasiswa serta senantiasa melanjutkan produksi dari hasil olahan ikan jenggelek  ini," ungkapnya.
Hasil dan Harapan ke Depan
Program "Se'ateh" telah menghasilkan produk kerupuk ikan jenggelek mentah menjadi dua ukuran kemasan yaitu 250 dan 50 gram yang siap dipasarkan. Dengan cita rasa yang khas dan tekstur yang renyah, kerupuk ikan jenggelek ini diharapkan dapat menjadi ikon kuliner baru oleh Desa Bungatan, Situbondo. Selain itu, program ini juga berhasil menciptakan model bisnis yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan oleh ibu-ibu PKK Desa Bungatan.
Mahasiswa KKN UMD UNEJ 176 berharap agar usaha kerupuk ikan jenggelek mentah ini dapat terus dikembangkan dan memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi masyarakat Desa Bungatan. Keberhasilan program "Se'ateh" juga menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H