Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata  (KKN) kelompok 170 Universitas Jember (UNEJ) menggelar kegiatan sosialisasi di Desa Blimbing, Kec. Besuki, Kab. Situbondo pada tanggal 28 Juli 2024. Materi sosialisasi terkait pengenalan briket, manfaat dan cara pembuatannya. Sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan briket dari bonggol jagung kepada masyarakat sebagai alternatif energi ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah pertanian dan keberlanjutan usaha.
Dalam kegiatan sosialisasi, mahasiswa KKN UNEJ menjelaskan bagaimana briket dari bonggol jagung dapat digunakan sebagai sumber energi pengganti kayu bakar dan arang. Briket ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga efisien dan ekonomis. Proses pembuatan briket melibatkan beberapa langkah. Pertama, bonggol jagung dikumpulkan dan dikeringkan hingga kadar airnya rendah. Selanjutnya, bonggol jagung yang sudah kering dihancurkan dan dicampur dengan booster kelengkeng  untuk membentuk adonan. Adonan ini kemudian dicetak menjadi briket dan dikeringkan lagi sebelum siap digunakan.Â
"Penggunaan briket dari bonggol jagung merupakan inovatif yang bermanfaat dalam pengelolaan limbah pertanian. Dengan menggunakan briket, masyarakat mampu mengurangi limbah pertanian. Kami berharap inovasi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Blimbing," ujar Satrio Pambudi, salah satu mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 170.
Setelah kegiatan sosialisasi, pada tanggal 29 Juli hingga 4 Agustus 2024, dibentuk komunitas setempat dan diberikan pendampingan langsung dari mahasiswa KKN. Pendampingan ini mencakup pelatihan teknis, memberikan arahan dalam proses pembuatan briket, memastikan bahwa anggota komunitas memahami dan dapat menerapkan teknik yang telah diajarkan. Selanjutnya, tanggal 5 sampai 11 Agustus 2024, dengan didampingi mahasiswa KKN UNEJ komunitas tersebut akan memasarkan briket yang telah dibuat di wilayah setempat.
"Kegiatan ini berdampak cukup positif untuk membuka peluang ekonomi baru bagi kami. Sebelumnya, kami tidak begitu paham tentang cara membuat briket dari bonggol jagung, tetapi dengan adanya sosialisasi dan pendampingan, kami mendapat ilmu baru. Kini kami bisa memanfaatkan limbah bonggol jagung yang sebelumnya terbuang begitu saja menjadi produk bernilai," ujar Saifullah, salah satu anggota komunitas briket.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Blimbing tentang pentingnya menggunakan sumber energi alternatif yang berkelanjutan. Dengan adanya briket dari bonggol jagung, diharapkan akan ada perubahan positif dalam cara masyarakat mengelola  limbah serta turut mendukung upaya pelestarian lingkungan di wilayah mereka.
Dokumentasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H