Mohon tunggu...
KKN 168 Desa
KKN 168 Desa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Melakukan program kerja dalam bidang sanitasi lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UMD 168 Universitas Jember: Feedback dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja KKN

18 Agustus 2023   22:02 Diperbarui: 18 Agustus 2023   22:04 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kegiatan dalam suatu program kerja yang telah dilaksanakan pastinya akan membuahkan hasil, baik itu berupa hasil yang dapat terlihat secara langsung maupun tidak. Sebelum tepat 40 hari tim KKN 168 UMD Universitas Jember mengabdi, tim kami telah menyelesaikan 3 kegiatan utama dalam program kerja yang telah disusun. Pelaksanaan program kerja dikatakan bisa berhasil apabila telah mendapatkan hasil yang baik dan berkesan. 

Pawon urip merupakan salah satu program kerja yang tim KKN 168 susun. Pawon urip merupakan salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam hal ketahanan pangan dan gizi masyarakat sekaligus gerakan membangun solidaritas sosial dan semangat berbagi serta dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan yang masih kosong. Kegiatan ini membawa dampak positif. Hal ini selaras dengan feedback positif yang diberikan oleh Ibu Hidayatul Ilmiyah, Sekretaris Desa Kedungjajang, "Kegiatan pawon urip sangat membantu masyarakat Desa Kedungjajang, di mana program ini merupakan program TP PKK Kabupaten Lumajang untuk membantu memenuhi kebutuhan dan ketahanan pangan masyarakat." Ujarnya. Kegiatan ini tentunya akan sangat bagus jika tetap dipertahankan dan dikembangkan sehingga dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Pembuatan pupuk kompos dari bahan sisa makanan rumah tangga juga merupakan program kerja dari tim KKN 168, Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos serta pembentukan kader untuk memaksimalkan keberlanjutan program kerja ini agar dapat dilaksanakan oleh masyarakat secara mandiri. Salah satu anggota PKK Desa Kedungjajang, Ibu Sriyantini, juga merasakan dampak positif dari diadakannya kegiatan pengolahan sampah organik menjadi kompos ini. Menurut beliau, hal ini merupakan salah satu ilmu baru yang didapatkan dan dengan adanya sosialisasi serta pelatihan pembuatan pupuk kompos, diharapkan para warga desa juga dapat membuat pupuk kompos dari sisa makanan secara mandiri yang nantinya bisa dimanfaatkan di lahan perkebunan atau pertanian masing-masing. Selain itu, Ibu Sriyantini juga berharap agar program ini tetap dilanjutkan dan difasilitasi oleh pihak desa sehingga pembuatan pupuk kompos ini dapat maksimal dan bisa untuk diperjualbelikan guna menambah pendapatan warga. 

Pembuatan ecobrick merupakan program kerja terakhir dari tim KKN 168 . Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mengurangi sampah anorganik seperti plastik yang sukar terurai. Selain itu, ecobrick juga dapat dimanfaatkan menjadi pengganti batu bata untuk pembangunan dan dapat dibuat menjadi meja atau kursi. Kegiatan ini berupa edukasi, sosialisasi, dan praktik pembuatan ecobrick yang diikuti oleh siswa  SMP. Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi siswa SMP. Hal ini disampaikan oleh salah satu siswa SMP kelas IX B, Zahra Alifia Maharani, yang mengatakan bahwa pembuatan ecobrick ini sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, seperti bisa dijadikan sebagai kursi, meja, bahkan bahan baku bangunan. Selain itu, dengan adanya pembuatan ecobrick ini juga bermanfaat untuk mengurangi penumpukan sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar. 

Banyak feedback positif dari adanya program kerja yang tim KKN UMD 168 Universitas Jember laksanakan di Desa Kedungjajang. Akan tetapi, terlepas dari itu semua, tentunya masih banyak kekurangan dari program kerja dan kegiatan yang kami laksanakan di Desa Kedungjajang ini. Salah satu hal yang menjadi evaluasi dan catatan dari program kerja tim KKN 168 UMD Universitas Jember ini yaitu masih kurangnya keterlibatan penggunaan teknologi seperti penggunaan mesin pencacah sampah anorganik yang bisa mempermudah pengerjaan kegiatan. Oleh karena itu, pembuatan teknologi seperti mesin yang ramah lingkungan dan mudah digunakan sangat diperlukan untuk keberlanjutan program. Selain hal tersebut, terkait dengan tanaman toga dan tanaman sayuran yang kurang beragam dikarenakan kondisi lahan yang tidak dapat ditanami beberapa tanaman toga atau sayuran. Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian kondisi media tanam untuk tanaman pawon urip dengan jenis tanaman yang akan ditanam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun