Mahasiswa KKN 164 UNEJ Berjaya! Kolaborasi Memukau dalam Pawai Sewu Obor dan Upacara Ruwat Air di Tirtosari Desa Penanggal
Dalam rangka memperingati tahun baru Islam pada tanggal 1 Muharram 1445 H, ribuan warga Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang serentak turut merayakan event tahunan tersebut dengan menggelar pawai 1000 obor pada 18 Juli 2023. Masyarakat berbondong-bondong keluar rumah mengikuti pawai obor sambil bersholawat dan berdoa agar diberi kemudahan dan kelancaran untuk setiap urusannya di masa yang akan datang. "Alhamdulilah kegiatan hari ini berjalan dengan baik ya, Semoga kedepannya kegiatan ini terus berjalan karena ini juga untuk meningkatkan antusias pada anak-anak disini dalam merayakan malam 1 suro," kata salah seorang warga Desa Penanggal, selasa (18/7).
Ritual ruwat air dan kirab tumpeng juga dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan wujud kepasrahan atas keputusan yang Tuhan ciptakan. Ritual ruwat air dimulai dengan melakukan ujub-ujub terlebih dahulu atau berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa dengan menggunakan Bahasa Jawa. Hal ini disesuaikan dengan aturan adat istiadat dari leluhur yang telah dilakukan secara turun menurun. Mahasiswa KKN 164 UNEJ mendapat mandat untuk membawa kendi untuk ritual basuh muka dan sebagai simbol mata air tirtosari.
Upacara ini dipimpin langsung oleh sesepuh Tirtosari. Menurut beliau, mata air tersebut dapat mengalir deras menyebar luas ke-7 (tujuh) dusun yang berada di Desa Penanggal apabila kita senantiasa menjaga dan melestarikan alam. Ritual ini diawali oleh para warga yang melakukan kirab tumpeng dan membawa hasil bumi dari Balai Desa Penanggal menuju sumber mata air Tirtosari. Seni tari di atas air oleh sang maestro yang telah go internasional (Pak Parmin Ras) juga turut memeriahkan upacara Ruwat Air dengan estetika daun pisang sebagai ciri khas tarian tersebut. Menurut Kepala Desa Penanggal, bapak Cik Ono, SH., meskipun persiapannya hanya satu minggu, namun upacara Ruwat Air Tahun 2023 ini berjalan dengan lancar. "Harapan saya kegiatan ruwat air ini kedepannya semakin ramai dan banyak pengunjung sehingga bermanfaat juga bagi Desa Penanggal," ujar Kepala Desa Penanggal kepada mahasiswa UNEJ, Rabu (19/7).
Dalam penyelenggaraannya, mahasiswa KKN 164 UNEJ tidak hanya berpangku tangan menyaksikan kemeriahan event tersebut. Kami bahu-membahu berpartisipasi dalam menjaga keamanan tiap-tiap pos, membaca ayat khotmil quran, bersholawat bersama warga setempat, dan mendokumentasikan acara tersebut guna dijadikan sebagai media promosi untuk memperkenalkan budaya dan wisata alam yang ada di Desa Penanggal ke masyarakat luas. Bahkan terdapat mahasiswa yang ikut serta sebagai pembawa kendi dalam arak-arakan kirab tumpeng mulai dari Balai Desa hingga Permandian Tirtosari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H