Mohon tunggu...
KKN UMD163 SUMBERWULUH
KKN UMD163 SUMBERWULUH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN UMD Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro

Kami adalah kelompok 163 KKN UMD (Unej Membangun Desa) periode II tahun 2022/2023 dengan dosen pembimbing lapang Bapak Achlis Abdillah S.ST., M.Kes yang ditempatkan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Potensi Desa Sumberwuluh Bersama Mahasiswa KKN UMD Kelompok 163

18 Juli 2023   13:15 Diperbarui: 18 Juli 2023   13:16 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok 163 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) Membangun Desa (UMD) periode II tahun ajaran 2022/2023 merupakan salah satu kelompok KKN UNEJ yang diterjunkan di Kabupaten Lumajang tepatnya di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Upacara penerjunan dilakukan langsung oleh pihak LP2M pada Rabu (12/7) di Lapangan Timur Gedung Perpustakaan Universitas Jember.

Kegiatan KKN UMD UNEJ diawali dengan melakukan kegiatan observasi oleh peserta KKN untuk mengetahui potensi dan permasalahan pada setiap dusun di Desa Sumberwuluh. KKN kelompok 163 melakukan observasi tentang potensi desa pada Samsul Arifin, selaku Sekretaris Desa (Sekdes) dan beberapa kepala dusun di Desa Sumberwuluh. Samsul Arifin menjelaskan bahwa Desa Sumberwuluh memiliki 10 dusun. "Dusun di Desa Sumberwuluh ada Dusun Poncosumo, Sumberwuluh Tengah, Kampung Baru, Sukosari, Kebonagung, Krajan, Kamar Kajang, Kebondeli Utara, Kebondeli Selatan, dan Krajan Kuning. Namun, untuk Dusun Krajan Kuning dan Kamar Kajang sebagian besar masyarakatnya pindah ke Huntap (Hunian Tetap) karena bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi tahun 2021," jelasnya pada Kamis (13/07).

Desa Sumberwuluh memiliki banyak potensi mulai dari UMKM Keripik Salak, Kopi Wayang, wisata gunung wayang, Caffe Rosella, pertambangan dan potensi lainnya. Potensi desa yang layak untuk terus dikembangkan salah satunya adalah Kopi Wayang. Kopi Wayang merupakan produk UMKM dan BUMDes Sumberwuluh. Kopi Wayang diproduksi oleh Istri Bapak Sunar selaku Kepala Dusun Kebondeli Utara dan sudah bersertif. "Kopi Wayang salah satu produk UMKM juga produk BUMDes Sumberwuluh. Pemilihan nama 'Wayang" sebagai nama produk karena berasal dari nama gunung yang ada di Desa Sumberwuluh yaitu Gunung Wayang yang terletak di Dusun Poncosumo. Pengolahan produk kopi ini juga didampingi oleh Disperindag Lumajang dan telah mendapatkan sertifikat halal. Proses sertifikasi halalnya kurang lebih satu bulan. Cepat karena mengikuti program dari pemerintah," ungkap Istri Bapak Sunar.

Kopi Wayang terus dikembangkan dan diharapkan mampu mencapai pasar yang lebih luas lagi. Namun, dalam pengembangannya terdapat beberapa kendala yang dialami oleh Istri Bapak Sunar seperti promosi yang kurang maksimal dan desain produk yang masih kurang menarik. "Ada sosial medianya kayak Instagram sama Facebook. Tapi biasanya untuk order lewat WhatsApp. Instagram masih ada, tapi jarang dipromosikan disitu. Mungkin kalo mau membantu dan menurut adik-adik KKN kemasannya kurang menarik, bisa dibantu supaya lebih baik," ucapnya pada Minggu (16/7).

Selain potensi UMKM-nya letak Desa Sumberwuluh yang dekat dengan Gunung Semeru menjadikan desa ini sebagai desa yang kaya akan potensi alam. Tidak heran bahwa desa ini terkenal akan wisatanya. Namun, letaknya yang berada di lereng Gunung Semeru menjadikan wilayah ini dikategorikan sebagai daerah rawan bencana erupsi dan banjir lahar dingin.

Rumah warga terdampak erupsi
Rumah warga terdampak erupsi

Pada tahun 2021 terjadi erupsi besar Gunung Semeru yang mengakibatkan dua dusun di wilayah Desa Sumberwuluh mengalami kerusakan yang serius, yaitu Dusun Kajar Kuning dan Dusun Kamar Kajang. Erupsi tersebut meninggalkan perasaan trauma yang mendalam bagi masyarakat dan kerugian material yang cukup besar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok 163 KKN UMD, Sekretaris Desa dan Kepala Dusun Kamar Kajang yaitu Umar berencana untuk mendirikan sebuah museum yang bertujuan mengenang dan sebagai bentuk pengingat bagi keluarga yang terdampak akibat erupsi Gunung Semeru pada tahun 2021. Rencananya letak museum ini akan ada di Dusun Kamar Kajang di salah satu rumah warga yang terdampak dan masih bisa digunakan. Museum akan diisi dengan barang-barang yang tersisa dari erupsi. Museum direncanakan akan dibuka secara gratis dengan harapan banyak pengunjung yang datang sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat di sekitar museum. "Museum ini bisa dijuluki museum kenangan nantinya akan diisi barang-barang warga sisa erupsi Gunung Semeru 2021. Ada salah satu rumah warga yang terdampak bisa dipakai, sudah saya konfirmasi, dari pemilik rumah sudah mengizinkan. Selain digunakan sebagai penyimpan kenangan, kedepannya museum erupsi semeru dapat digunakan sebagai tempat wisata. Pengunjung tidak perlu dipungut biaya, jadi siapapun bisa masuk. Biasanya kamar kajang menjadi tempat persinggahan orang untuk selfie, nge-vlog dll. Harapannya akan banyak pengunjung yang datang dan menambah pemasukan masyarakat sekitar khususnya pedagang kecil" jelas Umar pada Jum'at (14/7).

Selain itu, Umar berharap mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 163 dapat memberikan idenya untuk mengembangkan museum ini. "Bisa dibuatkan desain tata letaknya, untuk isi museum seperti meja, dipan, kursi, peralatan masak tidak perlu dibersihkan. Setiap barang ditulisi milik siapa dan warga yang terdampak bisa diminta untuk menuliskan pesan untuk wilayah-wilayah yang tidak terkena bencana seperti ucapan syukur. Selain itu, akan dipajang foto-foto sebelum terdampak dan sesudah terdampak erupsi. Sebenarnya masih ada dua warga kamar kajang yang masih belum ditemukan, itu nanti bisa dipajang juga fotonya," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut Afif Mulyana selaku Koordinator Desa memberikan feedback positif dan berharap kerja sama ini dapat terwujud untuk memulihkan trauma masyarakat Desa Sumberwuluh yang terdampak khususnya Dusun Kamar Kajang. "Saya dan teman-teman anggota Kelompok KKN 163 memiliki harapan yang besar untuk membantu mewujudkan museum ini. Kami akan memaksimalkan dalam pembuatan desain dan membangun branding museum agar dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat di luar Desa Sumberwuluh" ucapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun