Mohon tunggu...
KKN 155 UNEJ
KKN 155 UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN UMD 2023

Halo, kami dari kelompok 155 KKN UMD 2023. Melalui media ini, kami akan membagikan kegiatan seputar program kerja melalui tulisan-tulisan yang akan kami unggah secara berkala.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kerja Sukses, Kelompok KKN 155 UNEJ Desa Tokelan Pamit Undur Diri!

22 Agustus 2023   14:05 Diperbarui: 22 Agustus 2023   14:12 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Perangkat Desa Tokelan dan Mahasiswa KKN 155, Kamis (17/8) -Dokpri

Situbondo- KKN UMD UNEJ adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember terdiri dari berbagai disiplin ilmu untuk berkolaborasi dalam membangun desa. Kuliah kerja nyata Universitas Jember periode dua dilaksanakan pada tanggal 12 Juli sampai 21 Agustus 2023. Kegiatan ini terbagi menjadi banyak kelompok yang tersebar di Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Jember. Salah satu kelompok yang berada di Kabupaten Situbondo yaitu Kelompok 155. Kelompok ini ditempatkan di Desa Tokelan Kecamatan Panji untuk berkontribusi dalam pembangunan desa.

Pelaksanaan kuliah kerja nyata yang dilaksanakan oleh kelompok 155 UNEJ di Desa Tokelan berjalan dengan baik mulai penerjunan sampai hari penarikan. Penentuan program kerja yang telah dilaksanakan kelompok 155 UNEJ yaitu sesuai dengan SDGs (Sustainable Development Goals) desa dan permasalahan Desa Tokelan. Berdasarkan analisis data SDGs Desa Tokelan yang mempunyai nilai terendah yaitu poin 8 SDGs (skor 42,95) Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata dan poin 15 SDGs (skor 35,71) Desa peduli lingkungan darat. Kelompok 155 UNEJ melakukan survei lapang untuk membuktikan kebenaran dari data tersebut melalui kunjungan di setiap dusun, antara lain: Dusun Barat, Dusun Tengah, Dusun Selatan, Dusun Patrol, dan Dusun Krajan.

Permasalahan utama yang terjadi di Desa Tokelan yaitu terkait kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah. Penanganan sampah di Desa Tokelan sudah cukup baik yang ditandai dengan adanya fasilitas pendukung seperti petugas khusus pengangkut sampah, traktor, gerobak, dan kontainer. 

Pengangkutan sampah dilakukan setiap 3 hari sekali yang dikumpulan di kontainer kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Masyarakat tidak menerapkan pemilahan dan pengolahan sampah sehingga semua sampah antara sampah organik dan anorganik tercampur menjadi satu. 

Selain permasalahan terkait sampah, tingkat kesejahteraan rumah tangga masyarakat di Desa Tokelan masih tergolong rendah karena mayoritas berprofesi sebagai buruh tani. Permasalahan terkait kesejahteraan rumah tangga ini dapat diminimalisir dengan branding UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) melalui pemanfaatan sosial media di-era digitalisasi.

Berdasarkan permasalahan diatas, solusi yang diberikan oleh kelompok 155 UNEJ yaitu dengan membuat 5 (lima) program kerja. Program kerja yang telah terlaksana, antara lain:

  • Giat Bersih Pemilahan dan Pengolahan Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot

Program kerja "Sosialisasi Giat Bersih Sampah" dilakukan di minggu ketiga pada 29 Juli 2023 yang berlokasi di Balai Desa Tokelan. Acara sosialisasi ini dihadiri oleh delapan belas (18) warga Tokelan yang terdiri dari perwakilan lima dusun, meliputi Dusun Barat, Dusun Tengah, Dusun Selatan, Dusun Patrol, dan Dusun Krajan. Tujuan dari diadakannya "Sosialisasi Giat Bersih Sampah" yaitu untuk memanfaatkan dan mengurangi sampah organik, menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat, serta mengedukasi warga terkait pentingnya pengolahan sampah organik. Sosialisasi ini berisi tentang bagaimana cara memilah sampah sesuai jenisnya dan bagaimana cara mengolah sampah organik menggunakan Lalat BSF (Black soldier fly)

Langkah pertama yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 155 UNEJ sebagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang terdapat di Desa Tokelan yaitu dengan mengedukasi pentingnya pemilahan sampah. Pemilahan sampah merupakan skema pengelompokan sampah berdasarkan jenisnya yang memudahkan proses pengolahan sampah sehingga bermanfaat bagi warga. Pelaksanaan sosialisasi "Giat Bersih Sampah"  tidak hanya berisi pemaparan materi tetapi juga demonstrasi bagaimana pemilahan sampah yang benar dan tepat. Berdasarkan jenisnya, sampah dibedakan menjadi empat, yakni sampah organik, sampah anorganik, sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan sampah kertas.

Setelah mengedukasi warga terkait pemilahan sampah, mahasiswa KKN 155 UNEJ juga memberikan solusi yaitu pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot lalat BSF. Lalat BSF memiliki ciri fisik yang hampir mirip dengan lebah. Lalat ini disebut juga dengan lalat tentara hitam yang mempunyai 1000 manfaat. Hal tersebut karena keseluruhan bagian tubuh dari siklus hidupnya mulai dari larva, larva dewasa, prepupa, pupa dan lalat dewasa dapat dimanfaatkan.

Pengolahan sampah organik melalui budidaya lalat BSF efektif diterapkan bagi warga karena mudah didapat dan harganya yang relatif murah. Selain itu, lalat BSF mempunyai kemampuan dekomposisi sampah organik lebih baik dibandingkan dengan cacing tanah sehingga cocok dikembangkan sebagai agensia pengomposan. Lalat BSF yang dapat digunakan untuk membantu penguraian sampah organik yaitu ketika masih berbentuk larva (maggot). Kelebihan penggunaan larva (maggot) untuk pengolahan sampah organik, yaitu proses penguraian sampah organik yang relatif cepat dan menghasilkan pupuk tanpa perlu fermentasi (kasgot). Jenis sampah organik yang dapat diuraikan larva (maggot) lalat BSF, meliputi sampah sisa dapur, sampah sisa pertanian (buah-buahan atau sayur yang gagal panen) dan kotoran ayam. Kotoran dari larva (maggot) lalat BSF dapat digunakan untuk menggantikan pupuk anorganik yang biasanya digunakan oleh petani. Larva (maggot) lalat BSF juga dapat digunakan sebagai pengganti pakan ternak terutama jenis unggas dan ikan karena mengandung protein lebih tinggi dibandingkan pakan ternak komersial yaitu sebesar 40-50%.

Warga Desa Tokelan mengikuti sosialisasi dengan semangat dan antusias. Ketika acara berlangsung Mahasiswa KKN 155 mendemontrasikan bagaimana cara yang tepat untuk membuat media pertumbuhan larva (maggot) lalat BSF. Warga diperkenankan maju untuk melihat lebih dekat proses pembuatan media pertumbuhan larva (maggot) lalat BSF dan dapat langsung bertanya apabila terdapat bagian yang kurang dipahami. Selain melakukan sosialisasi dan demontrasi,  kelompok KKN 155 juga menyediakan larva (maggot) lalat BSF beserta media pertumbuhan bagi warga yang berminat untuk membudidayakan larva (maggot) lalat BSF secara mendiri.

Setelah terlaksana kegiatan sosialisasi giat bersih sampah melalui pemilahan dan pengolahan sampah, pada minggu selanjutnya kelompok 155 UNEJ melakukan monitoring budidaya maggot terkait perkembangan dan pertumbuhan maggot, baik yang terdapat di Balai Desa maupun Rumah Bapak Ibrahim. Keberlanjutan program kerja ini yaitu dengan pembuatan tempat untuk budidaya maggot semi permanen yang disebut biopond dan rumah lalat BSF, yang berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangbiakkan maggot. Maggot yang telah berusia 20-25 hari dipanen untuk memproduksi maggot kering sebagai pakan ternak yang nantinya akan di kemas menggunakan standing pouch dengan berat 250 gr. Hasil penguraian sampah organik maggot (kasgot) juga akan dijual sebagai pupuk organik. Produk maggot kering dan kasgot diberi label dan dijual di BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang berada di balai desa sebagai upaya peningkatan perekonomian Desa Tokelan.

  • Branding UMKM melalui Pemanfaatan Sosial Media di Era Digitalisasi

Program kerja ini memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tokelan, memperluas pangsa pasar, membantu UMKM yang berpotensi memajukan usahanya dan menciptakan UMKM yang dapat bersaing dipasaran. Sasaran dari program kerja ini yaitu pemilik usaha UMKM di Desa Tokelan. Program kerja ini terdiri dari beberapa kegiatan seperti 1) Kunjungan ke setiap UMKM yang berada di Desa Tokelan 2) Memilih dua UMKM yang berpotensi untuk berkembang lebih maju 3) Membantu perizinan PIRT (Perizinan Industri Rumah Tangga) sebagai upaya untuk meningkatkan loyalitas konsumen 4) Membantu branding produk, melalui desain ulang label dan logo 5) Pendaftaran lokasi UMKM di google maps, serta 6) Pendampingan UMKM dalam memasarkan produk melalui sosial media. Kelompok 155 UNEJ telah melaksanakan program kerja ini dengan melibatkan dua UMKM yaitu UMKM Reza Food dan UMKM Kerupuk Inul Mbak Umik.

Pada hari Senin, 14 Agustus 2023 Mahasiswa KKN 155 UMD UNEJ melaksanakan Branding UMKM dengan membantu Reza Food dengan mendaftarkan lokasi di google maps, membuat design label dan daftar menu. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperluas pangsa pasar dan peningkatan permintaan konsumen atas produk yang dijual. Produk utama yang dijual UMKM Reza Food adalah bakpao coklat dan dapat menerima pesanan kue dan makanan lainnya. Kelompok 155 UNEJ juga membantu mencetak label berupa stiker dan banner daftar menu yang kemudian diserahkan kepada Reza Food sebagai upaya unttuk menarik perhatian konsumen.

Label Reza Food Sebelum dan Sesudah Branding, Kamis (10/8) -Dokpri
Label Reza Food Sebelum dan Sesudah Branding, Kamis (10/8) -Dokpri
Program kerja selanjutnya yaitu membantu Kerupuk Inul Mbak Umik dalam branding UMKM melalui design ulang label dan logo serta pengajuan P-IRT. Sebagai langkah awal, pada tanggal 7 Agustus 2023 kelompok 155 UNEJ melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan Kota Situbondo untuk mendapatkan informasi terkait prosedur pengajuan P-IRT. Kelompok 155 UNEJ telah mendesign ulang label dan logo kemudian diserahkan secara langsung kepada Mbak Umik dalam bentuk soft file dan stiker. Selanjutnya mengumpulkan berkas yang diperlukan seperti Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Pas Foto terbaru, contoh label, contoh produk, dan stempel perusahaan serta berkas hasil uji laboratorium. Pada uji laboratorium produk kerupuk inul Mbak Umik menunjukkan hasil negatif mengandung boraks sehingga dapat dilanjutkan ke Dinas Kesehatan untuk mendapatkan NIB (Nomor Induk Berusaha). Setelah dilakukan pemeriksaan dokumen oleh Dinas Kesehatan, lalu Dinas Kesehatan melakukan survei industri ke UMKM Mbak Umik. Jika hasil survei industri memenuhi persyaratan Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) atau higienis, sanitasi, dan dokumentasi serta hasil pemeriksaan sarana memenuhi level I atau II maka dapat dilanjutkan untuk mendapatkan nomor SPP-IRT atau Sertifikat Produksi Pangan.

Penyerahan Label Kerupuk Inul Mbak Umik, Kamis (10/8) -Dokpri
Penyerahan Label Kerupuk Inul Mbak Umik, Kamis (10/8) -Dokpri
  • Sosialisasi 6 Langkah CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan Edukasi Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik

Pada tanggal 24 dan 25 Juli 2023, kelompok 155 UNEJ melaksanakan program kerja berupa sosialisasi dan praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS) serta pemilihan sampah berdasarkan jenisnya di SDN 3 Tokelan. Pada kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran siswa tentang kebersihan diri dan lingkugan. Dewan guru SDN 3 Tokelan juga ikut berpartisipasi untuk mensukseskan acara ini.

Foto Bersama Siswa-siswi SDN 3 Tokelan, Senin (24/7) -Dokpri
Foto Bersama Siswa-siswi SDN 3 Tokelan, Senin (24/7) -Dokpri
Pada hari pertama, kegiatan ini diawali dengan melakukan penyuluhan tentang kebersihan diri berupa tata cara cuci tangan yang baik dan benar. Setelah dilakukan penyluhan siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan materi yang diberikan. Kegiatan penyuluhan diakhiri dengan melakukan praktik cuci tangan dengan menggunakan sabun. Pada kegiatan ini juga dilakukan ice breaking untuk mencairan suasana dan menambah semangat serta siswa dapat dengan mudah menerima materi yang diberikan.

Pada hari kedua, dilaksanakan sosialisasi pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan materi tentang sampah organik dan anorganik serta cara memilahnya. Kelompok 155 UNEJ juga memberikan contoh sampah organik dan anorganik untuk memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan. Setelah dilakukan penyampaian materi, kegiatan ini dilanjutkan dengan lomba melukis tong sampah yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas siswa. Kriteria nilai dari lomba ini yaitu estetika, kreatifitas, dan kekompakan yang dibangun oleh masing-masing kelompok.

  • Mendukung Program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH)

Kelompok 155 UNEJ berkontribusi dalam kegiatan SOTH yang digalakkan oleh badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan tujuan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan orang tua tentang pengasuhan anak usia balita. Kegiatan ini dilaksanakan rutin  sekali dalam 1 minggu di Desa Tokelan.

Selama Kegiatan SOTH peserta diberikan materi terait cata pengasuhann anak untuk memaksimalkan tumbuh dan kembang balita. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Tokelan. Kegiatan ini diampu oleh kader posyandu yang sudah ditugaskan. Pada pertemuan ke-2 terdapat hal yang berbeda, perbedaan tersebut adalah hadirnya mahasiswa KKN yang juga ikut berperan dalam kegiatan SOTH.

Selain membantu jalannya kegiatan, mahasiswa KKN juga menyampaikan materi kepada peserta kegiatan. Kegiatan pada pertemuan ke-2 diakhiri dengan post test untuk mengetahui pemahaman peserta terkait materi yang disampaikan. Pada hari ke-3 mahasiswa hanya hadir untuk membantu persiapan kegiatan dan menjadi audiens, karena materi untuk pertemuan ke-3 dipaparkan oleh pihak BKKBN.

Keikiutsertaan KKN 155 UMD dalam SOTH, Sabtu (5/8) -Dokpri
Keikiutsertaan KKN 155 UMD dalam SOTH, Sabtu (5/8) -Dokpri
  • Mendukung Program Forum Komunikasi Desa Sehat (FKDS)

FKDS merupakan Forum Komunikasi Desa Sehat yang beranggotakan ibu-ibu dilaksanakan setiap hari Minggu di Desa Tokelan. Penanggungjawab kegiatan ini yaitu Ibu Kepala Desa. Kelompok 155 UNEJ berpartisipasi dalam mendukung kegiatan ini dengan mengikuti setiap pertemuan yang telah diagendakan pada setiap minggu dan membantu branding ulang produk FKDS. Upaya branding ulang produk FKDS dilakukan melalui pembuatan label dan logo serta perizinan PIRT. Produk FKDS yang menjadi identitas Desa Tokelan adalah kerupuk rambak dijual dalam kondisi mentah. Kelompok 155 UNEJ membantu melengkapi berbagai berkas persyaratan PIRT, seperti: Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Pas Foto terbaru, contoh label, contoh produk, stempel perusahaan dan berkas hasil uji laboratorium. Pengajuan perizinan PIRT telah dilakukan oleh kelompok 155 UNEJ di Dinas Kesehatan Situbondo dan tinggal menunggu survei pihak Dinkes untuk mendapatkan nomor SPP-IRT atau Sertifikat Produksi Pangan.

Label Produk Kerupuk Rambak FKDS, Rabu (16/8) -Dokpri
Label Produk Kerupuk Rambak FKDS, Rabu (16/8) -Dokpri

Keseluruhan program kerja yang disusun kelompok 155 UNEJ telah terlaksana dengan baik. Mahasiswa Kelompok 155 UNEJ berharap program kerja yang telah terlaksana dapat dilanjutkan oleh perangkat desa maupun warga Desa Tokelan.

Foto Bersama Perangkat Desa Tokelan dan Mahasiswa KKN 155, Kamis (17/8) -Dokpri
Foto Bersama Perangkat Desa Tokelan dan Mahasiswa KKN 155, Kamis (17/8) -Dokpri

"Saya berterima kasih atas pengabdiannya selama di Desa Tokelan, desa kecil tetapi penduduknya banyak. Adik-adik KKN diharapkan tetap menjaga silaturahmi walaupun sudah tidak mengabdi di desa kami", ujar Bapak Misuri selaku Kepala Desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun