Proses destilasi sampah plastik selama 4-5 jam menghasilkan sekitar 7 liter bahan bakar minyak yang menetes melalui pipa dan tertampung dalam wadah di bawah destilator. Menurut Ulum, proses ini hanya membutuhkan tenaga dua orang operator. Mesin destilator yang mereka gunakan mampu menghasilkan tiga jenis bahan bakar sekaligus, yaitu solar, premium, dan minyak tanah.
Agar mendapatkan kualitas premium yang lebih baik, hasil olahan sampah plastik disaring menggunakan kapas dan ditambahkan aditif untuk meningkatkan kinerja pembakaran. Bahan bakar yang dihasilkan sudah dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti untuk kendaraan bermotor dan memasak. Mereka berencana untuk memperluas penggunaan bahan bakar ini dengan memasok kebutuhan solar untuk perahu nelayan.Â
Kolaborasi antara mahasiswa KKN Kelompok 07, Karang Taruna Kelurahan Tambaan, dan masyarakat setempat merupakan kunci keberhasilan proyek ini. Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mengatasi tantangan lingkungan yang kompleks. Semoga semangat kolaborasi ini dapat terus terjaga dan menginspirasi berbagai pihak untuk bersatu padu dalam menjaga lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H