Mohon tunggu...
Kkn149curahkalong
Kkn149curahkalong Mohon Tunggu... Lainnya - KKN kolaborasi

Konten seputar Desa CurahKalong, Bangsalsari, Kab. Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif 149 Menggali Potensi Desa Curahkalong sebagai Pendorong Terciptanya Pembangunan Desa Wisata

22 Agustus 2022   21:46 Diperbarui: 22 Agustus 2022   21:50 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Curahkalong merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Kekayaan alam yang melimpah menjadi peluang besar untuk meningkatkan eksistensi desa Curahkalong sekaligus mendorong kemajuan guna mencapai kesejahteraan masyarakat. 

Salah satu wilayah yang terkenal di desa ini adalah Danau Langon. Masyarakat Curahkalong sering membicarakan wilayah ini, karena dikenal indah, asri, dan tenang. Perbincangan seputar rencana pengembangan tempat ini menjadi lokasi wisata juga sering dibahas. Baik di kalangan masyarakat, maupun pemerintah desa. Hal ini perlu menjadi perhatian agar pembahasan tersebut tidak hanya menjadi wacana, karena jika dapat terealisasi tentu desa Curahkalong akan lebih eksis dan sejahtera. 

dokpri
dokpri

Oleh karena itu, Tim KKN KOLABORATIF 149 yang beranggotakan 10 orang menggali potensi wilayah Danau Langon dengan mencari informasi ke beberapa narasumber, sekaligus mengunjungi langsung lokasi tersebut. Tim 149 melihat banyak peluang yang berpotensi menjadikan wilayah ini sebagai ekowisata yang juga dapat mengangkat konsep agro industri dengan mengoptimalkan hasil tani yang melimpah di sekitar Langon, yakni kopi dan pisang. Dengan adanya olahan lanjutan pada kopi dan pisang, tentu nilai ekonomis dari keduanya akan semakin tinggi. 

dokpri
dokpri

Dalam upaya merealisasikan konsep desa wisata, perlu adanya penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk membantu upaya pendanaan, maka dari itu perlu usaha untuk menciptakan produk-produk agro industri atau olahan hasil tani unggulan Desa Curahkalong. Selain itu, perlu adanya kelembagaan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN), dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). GAPOKTAN ditujukan untuk fokus pada pengolahan hasil tani, sedangkan POKDARWIS fokus pada pengelolaan destinasi wisatanya. 

Inovasi ini tentu tidak mudah untuk direalisasikan, perlu kerja sama antar pihak-pihak yang bersangkutan, termasuk pemerintah desa dan masyarakat setempat. Jika ide ini dapat benar-benar terealisasikan, tentu dampak positif yang sangat besar akan dirasakan oleh Desa Curahkalong, terutama masyarakat dan pemerintah desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun