Desa Malutu, kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dalam langkah inovatif dan bersemangat, Kegiatan Pencegahan stunting dan Penyuluhan tentang ASI ekslusif yang dibina oleh Annisa, S.T., S.Pd., M.Sc dan dibersamai oleh apt.Herda Ariyani, M.Farm dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dengan mahasiswa yang terdiri dari Anisa Herawati Sagala, Ananda Aulia Futra, Muhammad Dendi Firdaus Pry, Dewi Suci Hartini, Revita Melinda, Laila Fatmawati, dan Windatamara serta berkolaborasi dengan PT. Antang Gunung Meratus sebagai pemberi dana kegiatan
Program Sik-Asik (Sekumpulan Ibu Cerdas di Kelas ASI Eksklusif) mengambil peran sentral dalam upaya edukasi kesehatan ibu dan bayi yang dilaksanakan pada 21 Agustus di Posyandu RT 2 Desa Malutu, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif dalam mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal.Â
Di tengah tantangan kurangnya pengetahuan mengenai ASI eksklusif di kalangan ibu-ibu desa, kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan mereka dengan informasi yang benar serta keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam proses menyusui dan perawatan bayi.Â
Dengan kehadiran pemateri yang ahli di bidangnya, Rida Millati, dosen dari Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, program ini menjadi sarana yang efektif untuk menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang esensial bagi kesehatan ibu dan bayi.
Langkah Pertama: Penyuluhan ASI Eksklusif dan Pijat Bayi
Acara dimulai dengan penyuluhan mengenai ASI eksklusif yang dipandu oleh Ibu dosen Rida Millati. Beliau memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai pentingnya ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memahami bagaimana ASI eksklusif dapat memberikan nutrisi terbaik yang tidak bisa digantikan oleh susu formula, serta bagaimana ASI berperan penting dalam memperkuat sistem imun bayi dan mencegah berbagai penyakit. Selain manfaat kesehatan, pemateri juga menjelaskan tentang peran penting ibu dalam mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif, termasuk menjaga pola makan dan kesehatan ibu selama menyusui.
Setelah penyuluhan tentang ASI eksklusif, acara dilanjutkan dengan demonstrasi tata cara pijat bayi. ibu Rida Millati memperagakan teknik-teknik pijat seperti pijat oksitosin, pijat oketani, dan pijat payudara. Pijat oksitosin dan oketani difokuskan pada upaya untuk merangsang produksi ASI dan memperlancar aliran ASI, sementara pijat payudara diajarkan untuk membantu ibu dalam mengatasi masalah-masalah seperti saluran ASI yang tersumbat. Setiap teknik dijelaskan secara rinci, mulai dari langkah-langkah dasar hingga manfaat spesifik dari masing-masing pijat.
Langkah Kedua: Praktik Pijat Bayi dan Diskusi Interaktif
Setelah demonstrasi, para ibu diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung teknik-teknik pijat yang telah diajarkan. Di bawah bimbingan langsung dari ibu Rida Millati, peserta didorong untuk mencoba pijat pada bayi mereka sendiri atau menggunakan boneka latihan.Â
Sesi ini berlangsung secara interaktif, di mana para ibu tidak hanya mempraktikkan teknik-teknik tersebut, tetapi juga didorong untuk berbagi pengalaman pribadi mereka terkait menyusui dan merawat bayi. Diskusi ini menjadi sarana penting untuk menjawab pertanyaan dan kekhawatiran ibu-ibu terkait praktik menyusui yang benar, serta bagaimana mengatasi tantangan-tantangan yang mungkin mereka hadapi.
Diskusi interaktif ini juga membuka ruang bagi peserta untuk berbagi tips dan pengalaman sukses mereka dalam menyusui, yang kemudian ditanggapi dan dilengkapi dengan penjelasan ilmiah dari pemateri. Hal ini membuat suasana kegiatan lebih hidup dan mendukung terciptanya komunitas ibu-ibu yang saling mendukung dalam menerapkan praktik ASI eksklusif. Pada akhir sesi, ibu-ibu yang telah berhasil menerapkan teknik pijat dengan baik diberikan apresiasi sebagai bentuk motivasi untuk terus mengaplikasikan ilmu yang telah mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah Ketiga: Evaluasi dan Tindak Lanjut
Sebagai penutup dari rangkaian kegiatan, dilakukan evaluasi untuk menilai pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan. Evaluasi dilakukan melalui tanya jawab singkat dan pengisian kuesioner yang dirancang untuk mengukur sejauh mana ibu-ibu mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah diajarkan.
Melalui Program Sik-Asik  ini, diharapkan ibu-ibu di Desa Malutu dapat lebih memahami pentingnya ASI eksklusif dan bagaimana cara yang benar untuk mendukung proses menyusui yang optimal. Kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi teoritis, tetapi juga membekali para ibu dengan keterampilan praktis yang dapat langsung diaplikasikan, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak di desa tersebut. Dengan adanya tindak lanjut yang terstruktur, program ini juga berpotensi memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H