Desa Tanggul Wetan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember dengan berbagai potensi yang dapat ditumbuhkembangkan, salah satunya yaitu kerajinan tangan. Rabu, 27 Juli 2022 kami kelompok 135 KKN Kolaboratif Jember bersama dengan perangkat desa Tanggul Wetan, Bapak Zainudin melakukan kunjungan ke lokasi usaha kerajinan tangan.Â
Bapak Agus selaku pemilik usaha kerajinan tangan ini sudah lama menggeluti bisnis kerajinan yang terhitung sejak 1994. Bapak Agus menerima kedatangan kami dengan antusias yang luar biasa, sehingga tercipta suasana yang nyaman.Â
Usaha kerajinan tangan Bapak Agus terletak di dusun Krajan, desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Berbagai macam kerajinan tangan yang dihasilkan oleh Bapak Agus diantaranya patung, kalung, gelang, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Bapak Agus dan istrinya sudah memiliki keterampilan dalam membuat kerajinan tersebut ketika mereka menetap di Bali.
Usaha kerajinan tangan Bapak Agus merupakan usaha padat karya yang menggunakan banyak tenaga kerja dengan sedikit bantuan mesin, sehingga hal tersebut berdampak positif bagi lingkungan sekitar yaitu terbukanya peluang kerja bagi warga setempat khususnya bagi perempuan.Â
Usaha kerajinan Bapak Agus telah mempekerjakan banyak tenaga kerja, bahkan ada beberapa dari mereka melakukan kegiatan produksi di rumah masing-masing. "Kalau pengrajin di sini banyak nduk, ini (menunjuk bagian belakang rumah) sampai halaman depan penuh dengan para pekerja," ujar Ibu Riama istri Bapak Agus. Hal tersebut menunjukkan bahwa usaha tersebut dapat terus dikembangkan.
Bahan baku menjadi faktor pendukung dalam proses produksi kerajinan tangan, di mana Bapak Agus memperoleh bahan baku produksi dengan melakukan hubungan kerjasama dengan beberapa pihak. Kerjasama dilakukan sebagai upaya dalam menjamin kebutuhan bahan baku dalam kegiatan produksi, sehingga kegiatan produksi dapat terus dilakukan secara berkelanjutan.Â
Selain itu, pemilik usaha juga telah menyediakan stock bahan baku yang membuat mereka tidak pernah kehabisan bahan baku. Bahan baku yang dibutuhkan diantaranya seperti kayu pinus, kayu jabun, kerang, daun lontar, pasir hitam, semen putih, dan lain sebagainya. "Kalau untuk bahan baku biasanya diperoleh dari mana saja, Bu?" ujar salah satu anggota kelompok KKN.Â
"Kayu pinus ini saya peroleh dari Garahan, kalau kerang dapatnya dari Situbondo," ujar beliau. Proses produksi dilakukan melalui sistem PO yaitu dilakukan setelah adanya pemesanan dari konsumen.
Pemasaran produk dalam berbisnis merupakan kegiatan yang paling penting, karena dapat menentukan tingkat pendapatan yang diperoleh pelaku usaha. Kerajinan Bapak Agus dipasarkan dalam skala nasional hingga Internasional, yaitu Jember, Bali, Yogyakarta, Vietnam, dan Amerika.Â
Pemasaran hanya dilakukan secara langsung dengan sistem kerjasama dan bantuan pihak perantara. Produk dengan tingkat penjualan tertinggi yaitu hiasan dinding yang berbahan baku utama kayu pinus dan kerang karena permintaan yang juga tinggi.
Pemasaran produk belum dirasa maksimal, karena Bapak Agus termasuk orang yang gagap teknologi sehingga produknya tidak dipasarkan secara online melalui sosial media dan digital marketing. Bapak Agus memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk dapat bekerjasama dalam pemasaran produknya, karena beliau hanya ingin melakukan kegiatan produksinya.Â