Salah satu latar belakang diadakannya sosialisasi bahaya narkoba dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA yakni upaya mencapai Visi Indonesia Emas 2045 yang mana pada tahun 2045 Indonesia ditargetkan sebagai bangsa yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. Hal ini ditujukan untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu langkah awal yang dapat dilakukan yaitu mulai memperhatikan para remaja, karena remaja merupakan generasi penerus bangsa yang mempunyai peranan penting di masa yang akan datang sehingga mereka diharapkan mampu berprestasi dan mampu menghadapi tantangan-tantangan yang ada di masa depan.
Mahasiswa KKN UMD Universitas Jember kelompok 134 yang ditugaskan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Wonokusumo, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso. Pada hari Jum'at tanggal 09 Agustus 2024 melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai Pencegahan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif) pada remaja yang bertempat di kantor kepala desa Wonokusumo dengan mendatangkan Duta Generasi Berencana Provinsi Jawa Timur yaitu Lung Ayu Natasha Dewi sebagai narasumber.
Sosialisasi ini turut dihadiri oleh pemerintah desa Wonokusumo, Â Pj. Kepala Desa Wonokusumo yakni Bapak. Larto S.Sos., Plt. Kecamatan Tapen yakni Bapak Eko Nur Hidayat, S.STP., yang memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, beliau sangat mendukung kegiatan ini karena merupakan suatu hal yang sangat baik untuk generasi mendatang.
Dalam paparannya, sebelum masuk ke inti, pemateri menyampaikan terkait 5 transisi kehidupan remaja. lalu menjelaskan pengertian NAPZA dan penggolongannya, gejala-gejala ketergantungan NAPZA, serta cara menghindari NAPZA. Antusias remaja dalam kegiatan sosialisasi ini dapat dilihat dari banyaknya remaja yang hadir dan aktif bertanya pada waktu sesi tanya jawab.
"Apa dampak penyalahgunaan NAPZA dan bagaimana cara menanggulanginya?" ujar fardan, remaja asal dusun Lebak desa wonokusumo.
Lalu dijawab oleh pemateri, ia menjelaskan bahwasannya "Dampak dari penyalahgunaan NAPZA terbagi menjadi tiga yakni dampak fisiologis, dampak psikologis, dan dampak sosial. Selain itu untuk cara menanggulangi dapat ditangani oleh tenaga ahli profesional".
Harapan setelah diadakannya kegiatan ini yaitu meningkatnya kesadaran remaja akan bahaya narkoba dan pentingnya pencegahan NAPZA, serta remaja lebih proaktif dalam memberikan atau menyebarluaskan informasi tentang bahaya NAPZA kepada teman, keluarga serta masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H