Slogan Wes Wayahe Mbenahi Jember menjadi slogan yang erat dengan Kabupaten Jember yang mana ini merupakan slogan yang dibawa oleh Pak Hendy Siswanto selaku Bupati Kabupaten Jember ketika mencalonkan diri. Slogan ini dinilai mampu memayungi slogan-slogan Wes Wahaye lainnya yang memiliki maksud yang sama yaitu Jember yang lebih baik. Salah satu slogan yang digunakan adalah Wes Wayahe Jember Sehat sebagai campaign upaya peningkatan kesehatan di Kabupaten Jember.
Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan langkah krusial untuk menekan angka stunting dan meningkatkan status kesehatan masyarakat. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan lebih pendek dari usia anak tersebut. Faktor utama yang menyebabkan stunting adalah gizi buruk dan kurangnya akses terhadap sanitasi dan air bersih. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut:
1. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat melalui kampanye, seminar, workshop, dan media sosial. Melibatkan komunitas lokal dan tokoh masyarakat dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih efektif.
2. Akses Terhadap Air Bersih dan Sanitasi: Memastikan akses yang memadai terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak. Meningkatkan akses ke fasilitas air bersih, toilet, dan pembuangan sampah yang aman untuk mencegah penyakit menular dan infeksi.
3. Peningkatan Gizi: Mendorong pola makan yang seimbang dan bernutrisi bagi seluruh anggota keluarga. Pemberian makanan bergizi dan dalam jumlah cukup pada anak-anak sangat penting untuk mencegah stunting.
4. Promosi Pemberian ASI Eksklusif: Menyediakan dukungan dan edukasi kepada ibu-ibu tentang manfaat ASI eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. ASI mengandung nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan dan mengurangi risiko stunting.
5. Pengawasan Tumbuh Kembang Anak: Menyediakan layanan kesehatan berkala untuk pemantauan tumbuh kembang anak. Hal ini dapat membantu mendeteksi dini adanya masalah pertumbuhan dan mengambil langkah-langkah preventif.
6. Program Pemberdayaan Wanita: Meningkatkan akses wanita terhadap pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Wanita yang teredukasi cenderung lebih memahami pentingnya pola hidup sehat dan mampu menyediakan gizi yang baik bagi keluarga mereka.
7. Penguatan Sistem Kesehatan: Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah gizi serta masalah kesehatan lainnya yang dapat menyebabkan stunting.
8. Peningkatan Kebersihan Lingkungan: Mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah dan tempat tinggal. Menjaga lingkungan bersih dapat mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.
9. Kolaborasi Antar Sektor: Menggandeng berbagai sektor seperti pemerintah, LSM, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam upaya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
10. Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan secara berkala terhadap implementasi program-program kesehatan dan gizi untuk mengevaluasi efektivitasnya serta menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Penting untuk diingat bahwa upaya ini memerlukan komitmen dari berbagai pihak dan keterlibatan aktif seluruh anggota masyarakat. Dengan kolaborasi dan kerjasama yang baik, diharapkan angka stunting dapat ditekan, dan status kesehatan masyarakat dapat meningkat secara signifikan.
Pada pekan kedua penerjunan mahasiswa KKN Kolaboratif, Kelompok 127 yang terdiri dari 4 Universitas di Jember yaitu Universitas Jember, UIN KH. Ahmad Shiddiq, Universitas dr. Soebandi dan Institut Teknologi dan Sains Mandala melakukan Edukasi Kesehatan Dini sebagai upaya mendukung terwujudnya slogan Wes Wayahe Jember Sehat. Edukasi kesehatan diberikan pada siswa kelas 1 dan 2 di SDN Jatiroto 02 dan 04 dengan judul materi Menjaga Kesehatan dengan Sikat Gigi dan Cuci Tangan yang Benar. Kegiatan Edukasi dilakukan selama 2 hari yaitu pada tanggal 26 dan 28 Juni 2023.
Kegiatan diawali dengan pembiasaan pagi yaitu baris di depan kelas, kemudian secara bergantian masuk ke dalam kelas untuk berdoa dan membaca pancasila bersama-sama. Edukasi kesehatan dilakukan dengan media video kartun anak tentang sikat gigi dan cuci tangan dengan dilengkapi metode ceramah interaktif. Setelah penyampaikan materi, dilanjutkan dengan praktik sikat gigi dan cuci tangan bersama di depan kelas masing-masing serta pembagian snack kepada seluruh siswa. Walaupun terdapat beberapa siswa yang lupa tidak membawa sikat gigi, namun itu tidak mengurangi semangat mereka untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang diberikan oleh kami.Â
Seluruh siswa berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan edukasi kesehatan. Kami menyiapkan hadiah berupa paket sikat dan pasta gigi untuk siswa teraktif, serta snack untuk seluruh siswa supaya mereka terpancing semangatnya untuk mengikuti kegiatan serta mau mempraktikan cara sikat gigi dan cuci tangan yang benar dalam kehidupan sehari-hari.Â
Kebiasaan hidup sehat yang sudah terbentuk di Desa Jatiroto adalah senam pagi yang selalu dilakukan seminggu sekali di hari Jumat. Kegiatan tersebut dilakukan serentak di sekolah masing-masing oleh SDN Jatiroto 01 hingga 04. Civitas sekolah menyebutnya sebagai Jum'at Sehat. Sehingga kegiatan edukasi kesehatan yang dilakukan di hari Jum'at (28/07/2023) diawali dengan senam bersama antara mahasiswa dan civitas sekolah.
Kegiatan Edukasi Kesehatan Dini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran civitas sekolah terkait pentingnya menjaga kebersihan gigi dan tangan sebagai langkah awal dalam membentuk perilaku hidup bersih dan sehat (phbs). Pembentukan kebiasaan hidup sehat sejak dini menjadi penting guna membentuk generasi yang kuat dan tidak mudah sakit karena itulah kami memilih siswa kelas 1 dan 2 sebagai sasaran edukasi kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H