Mohon tunggu...
KKN RDR77
KKN RDR77 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Official Media KKN RDR 77 KELOMPOK 122

Official Media KKN RDR 77 KELOMPOK 122

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Gelar Podcast Moderasi Beragama bersama Gus Aqib Sang Motivator

14 November 2021   21:52 Diperbarui: 14 November 2021   22:05 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah (RDR) ke-77 sukses melaksanakan podcast moderasi beragama dengan tema "Peran Milenial sebagai agen Moderasi Beragama". Podcast ini dilaksanakan pada hari Jumat (07/11/21), pada pukul 14.00 WIB, di kediaman narasumber yang bertempat di pendopo babakan dan ditayangkan secara live di Instagram @kknrdr122.

Kegiatan ini dipandu langsung oleh salah satu anggota KKN kelompok 122 yang bernama Ariq M yang berperan sebagai host. Narasumber dalam podcast ini yaitu Gus Aqib Malik. Beliau merupakan direktur Al-Maliki Center.

Tujuan dari diadakannya podcast moderasi beragama ini yaitu untuk menjawab berbagai persoalan tentang moderasi beragama pada era milenial ini.

Dilansir dari website kemenag.go.id bahwa, Moderasi beragama di kalangan islam disebut Wasathiyah Al-Islam. Secara Bahasa Arab, kata wasathiyah berasal dari kata wasth/wasath. Secara harfiah artinya "tengah", "pertengahan", "tempat yang berada  di titik tengah antara dua sisi yang sama jaraknya". Dalam Bahasa inggris wasathiyah sama dengan moderation, sebagai kata asal dari moderasi yang diserap oleh Bahasa Indonesia.

Lawan kata wasathiyah ada dua, yaitu berlebihan dan berkurangan. Dalam Bahasa arab, berlebihan ada dua arti yaitu al-ifrath dan al-ghuluw, sedangkan berkurang artinya al-tafrit dan al-jafa.  

Dalam kalangan mahasiswa, Gus Aqib menyampaikan bahwa bagaimana mahasiwa harus bisa memahami moberasi beragama dengan literasi yang kuat. Dan juga dibutuhkan seorang pembimbing atau guru.

"Pentingnya moderasi beragama itu, adalah telah terjadi tafsir tunggal. Lantas apa itu tafsir tunggal? Yaitu seakan kebenaran-kebenaran itu ada pada pihaknya (oknum tertentu), sehingga yang tidak sesuai dengan dirinya itu adalah bid'ah, syirik, sesat, dan sebagainya yang lantas menjadi embrio adalah radikalisme" tuturnya.

Disisi lain, Wachyu Aji sebagai koordinator KKN RDR kelompok 122 mempunyai harapan atas terselenggaranya kegiatan ini.

"harapan saya atas terselenggaranya kegiatan ini banyak anak muda yang mulai sadar akan pentingnya moderasi beragama di masa sekarang, dan mulai sadar akan berbedikari atas dirinya dalam urusan agama disamping melihat, mengamati, dan menganalisis petuah-petuah para ulama di Indonesia maupun dunia dari berbagai sumber" ucapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun