Dalam acara sharing session tersebut terdapat materi dari Bapak Ginanjar yakni memperkenalkan  SPLSN (Serikat Pengusaha Laskar Sholawat Nusantara) yang mana telah bermitra dengan Bank Jatim. Beliau menjelaskan terkait pentingnya digitalisasi terutama dalam hal mode transaksi yang digunakan. Mode transaksi digital sangat penting diberdayakan guna mengikuti perembangan zaman yang juga mempengaruhi pola pikir dan perilaku calon konsumen.
Selain itu, Bapak Ginanjar juga sempat sedikit menjelaskan terkait salah satu usaha, yaitu gula aren yang di haluskan menjadi gula semut, dan biaya pemasarannya sendiri mencapai Rp100.000 per kilogramnya, hal tersebut secara tidak langsung telah memberikan gambaran bahwa suatu produk akan memiliki harga lebih tinggi bila dilakukan modifikasi dengan tepat serta memiliki nilai tambah lebih tinggi bagi konsumennya.
Mahasiswa KKN Kolaboratif 120 menjelaskan tujuan dibentuknya pemberdayaan komunitas di Desa Padomasan yaitu pada intinya hakikat pemberdayaan komunitas lokal agar masyarakat menjadi lebih aktif, berinisiatif, dan berdaya.
Lalu mengapa pemberdayaan komunitas itu sangatlah penting di desa padomasan?
Karena agar saling memberi motivasi antar individu, meningkatkan kesejahteraan dalam skala besar, penggunaan sumber daya lebih efektif dan efisien, mampu meningkatkan dan memperbaiki kehidupan masyarakat serta kelompok baik di bidang ekonomi maupun sosial.
Pada akhir acara sharing session tersebut telah terbentuk struktur komunitas UMKM di Desa Padomasan, yang mana terdiri dari:
- Ketua : EKO HADI SANTOSO (UMKM Kebab Kece)
- Sekretaris : MOCH. AFI PRIHATNA, S.M (UMKM Brand NDCK Clothing)
- Bendahara : ANJAS DIO (UMKM Jersay)