Tim KKN MIT-16 UIN Walisongo Posko 65 menggalakkan penggalangan donasi untuk membantu penyandang disabilitas dan tunanetra di Desa Margomulyo, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal.
Kepala Desa Margomulyo Sujarno menyampaikan bahwa terdapat satu keluarga penyandang disabilitas serta dua keluarga tunanetra warga Desa Margomulyo Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal yang perlu dibantu, mengingat kondisi perekonomian keluarga tersebut kekurangan.
Penyandang disabilitas tersebut diketahui terdiri dari satu keluarga yang mana 3 anak cacat secara mental dan fisik sejak lahir serta dua keluarga tunanetra yang mengalami kebutaan sejak lahir.
Setelah mendapatkan informasi dari Bapak Kepala Desa Margomulyo, Tim Mahasiswa KKN MIT-16 UIN Walisongo Semarang kemudian menindaklanjuti dan mengunjungi rumah penyandang disabilitas dan tunanetra untuk memastikan keadaannya secara langsung. Inisiatif ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan kepedulian kepada teman-teman disabillitas dan tunanetra di Desa Margomulyo.
Koordinator Desa Yazid Nur Iman Yahya menuturkan bahwa kepedulian terhadap penyandang disabilitas dan tunanetra perlu di support dari berbagai pihak “Walaupun bantuan yang diberikan tidak seberapa, namun dengan adanya empati dan kepedulian menjadi nilai lebih bahwa masyarakat harus menaruh perhatian juga kepada orang-orang penyandang disabilitas dan tunanetra,” tutur Koordinator Desa.
Dengan adanya inisiatif tersebut, Koordinator Desa berharap kian banyak masyarakat yang peduli dengan kegiatan galang dana ini, sehingga dapat sedikit banyak membantu. “Kami juga berharap ada sebagian masyarakat luar sana yang nantinya peduli dan empati sehingga dapat sedikit membantu,” pungkasnya.
Tim KKN MIT-16 UIN Walisongo Posko 65 menggalakkan penggalangan donasi untuk membantu penyandang disabilitas dan tunanetra di Desa Margomulyo, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal.
Kepala Desa Margomulyo Sujarno menyampaikan bahwa terdapat satu keluarga penyandang disabilitas serta dua keluarga tunanetra warga Desa Margomulyo Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal yang perlu dibantu, mengingat kondisi perekonomian keluarga tersebut kekurangan.
Penyandang disabilitas tersebut diketahui terdiri dari satu keluarga yang mana 3 anak cacat secara mental dan fisik sejak lahir serta dua keluarga tunanetra yang mengalami kebutaan sejak lahir.
Setelah mendapatkan informasi dari Bapak Kepala Desa Margomulyo, Tim Mahasiswa KKN MIT-16 UIN Walisongo Semarang kemudian menindaklanjuti dan mengunjungi rumah penyandang disabilitas dan tunanetra untuk memastikan keadaannya secara langsung. Inisiatif ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan kepedulian kepada teman-teman disabillitas dan tunanetra di Desa Margomulyo.
Koordinator Desa Yazid Nur Iman Yahya menuturkan bahwa kepedulian terhadap penyandang disabilitas dan tunanetra perlu di support dari berbagai pihak “Walaupun bantuan yang diberikan tidak seberapa, namun dengan adanya empati dan kepedulian menjadi nilai lebih bahwa masyarakat harus menaruh perhatian juga kepada orang-orang penyandang disabilitas dan tunanetra,” tutur Koordinator Desa.
Dengan adanya inisiatif tersebut, Koordinator Desa berharap kian banyak masyarakat yang peduli dengan kegiatan galang dana ini, sehingga dapat sedikit banyak membantu. “Kami juga berharap ada sebagian masyarakat luar sana yang nantinya peduli dan empati sehingga dapat sedikit membantu,” pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H