Malang -- Rabu (30/11) Mahasiswa KKN Bina Desa MBKM Kelompok 1 UPN Veteran Jawa Timur melakukan kunjungan ke UMKM Peternakan sapi yang berada di Desa Bocek, Malang. Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat (25/11) ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mendekatkan diri sekaligus mendata pelaku UMKM yang ada di Desa Bocek.
Pada kesempatan kali ini, Mahasiswa KKN Bina Desa MBKM Kelompok 1 UPN Veteran Jawa Timur mengajak pemilik peternakan sapi untuk membuat yogurt dengan bahan baku susu sapi. ini merupakan salah satu program kerja kelompok 1 yang adalah pengimplementasian dari bentuk rekayasa teknologi pangan dari susu yang kemudian difermentasikan menjadj yogurt.
Ibu lusy merupakan salah satu pelaku UMKM yang menekuni peternakan sapi yang beralamat di Desa Bocek.
"Usaha ini telah saya rintis sejak tahun 1997 dengan bantuan keluarga saya. Saya awalnya tidak memiliki basic mengenai ilmu peternakan terlebih untuk usaha susu sapi ini. Namun bermodalkan rasa ingin tahu yang tinggi, saya akhirnya mencari ilmu dari para senior dan belajar dari teman-teman saya yang sudah terlebih dahulu menggeluti pemerahan susu sapi ini" ujar ibu lusy.
"Tujuan kita mengadakan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan kepada ibu ibu bahwa susu sapi dapat dijadikan berbagai macam olahan yang bernilai ekonomis tinggi Tidak perlu modal yang besar dan proses pembuatan yang mudah, seperti susu sapi dapat diolah menjadi yogurt" tutur kezia, anggota Kelompok 1.
Sebelumnya pada hari senin (28/11), mahasiswa kelompok 1 telah menghubungi pihak para ibu ibu untuk menyampaikan program kerja mereka.
"Saya menyambut baik dan memberi ruang bagi mas/mba mahasiswa untuk mensosialisasikan pembuatan yogurt. Kegiatan seperti ini tentunya akan bermanfaat bagi kami karena akan memberi kami peluang usaha baru, memberikan wawasan baru bahwa susu sapi yang dianggap murah dan kurang memiliki nilai ketika diolah sedemikian rupa mampu bertambah nilainya dan bisa diperjualbelikan juga" jawab bu lusy.
Dalam satu hari Ibu lusy yang dibantu Pak Gino, suaminya, mampu memperoleh kurang lebih 10 liter susu yang disimpat dalam lemari es guna menjaga kualitasnya. Â Dalam setiap harinya, sapi sapi tersebut diberikan pakan berupa komponen penyusunnya yaitu nutrisi, ampas tahu dan daun jagung, kalsium dan pakan pendamping lainnya. Setelah selesai pemberian pakan, sapi sapi tersebut dibersihkan dan diperah pada waktu waktu tertentu. Â Selama masa pertumbuhan, sapi sapi itu harus dijaga dari persebaran penyakit ternak.
Bapak Gino memasarkan susu sapi ke Pasar karangploso dan juga ke masyarakat sekitar yang sebelumnya telah memesan padanya. Susu sapi Bapak Gino dijual seharga Rp10.000 per liter dan menurut beliau sejauh ini harga untuk susu sapi sendiri cenderung stabil. Untuk pemanenan memerah susu sapi sendiri, dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore dan di masukkan lemari es sebelum diserahkan pada konsumen untuk menjaga kesegaran susu sapi.
Melihat adanya potensi dari usaha sapi perah milik Bapak Gino ini, Â mahasiswa KKN Bina Desa Kelompok 1 berencana untuk turut membantu usaha pemerahan susu sapi milik Bapak Doni ini dengan membuatkan desain logo dan membuatkan kemasan untuk usaha Bapak Gino ini. Selain kedua rencana tersebut, mahasiswa KKN Bina Desa Kelompok 1 juga berencana akan mensosialisasikan cara pembuatan yogurt kepada ibu lusy agar dapat lebih mengembangkan usaha sapi perahnya.
"Saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang direncanakan oleh teman-teman KKN. Saya berharap kiranya teman-teman mampu turut aktif dalam mengembangkan usaha sapi perah saya ini dan tentunya teman-teman dapat ikut belajar bagaimana merawat sapi hingga memerah susu sapi" ungkap Bapak Gino.
Rangkaian penyuluhan pembuatan yogurt ditutup dengan foto bersama antara ibu ibu dan kelompok 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H