Probolinggo -- Rabu (1/6) Mahasiswa KKNT MBKM UPN "Veteran" Jawa Timur melakukan pendampingan UMKM pada Dunia Jamur milik Bapak Doni. Bapak Doni selaku pemilik dari UMKM Dunia Jamur, dibantu oleh kelompok 117 melakukan pembuatan baglog
"Baglog ini adalah media tanam bagi jamur tiram yang saya budidayakan. Untuk baglog sendiri sebenarnya dapat dengan mudah untuk didapatkan karena memang sudah lumayan banyak produsennya namun saya sendiri merasa lebih puas dengan baglog yang saya buat sendiri karena lebih padat dan juga berat." Jelas Bapak Doni
Menurut penuturan beliau, baglog yang baik selain bersih juga harus berat dan padat. Baglog yang padat dan berat ini akan menjadi media tanam yang ideal karena mampu menopang tanaman jamur tiram dan tidak mudah pecah.
Bahan baku pembuatan baglog ini terdiri atas serbuk kayu, kapur dolomit, dedak (kulit beras), EM4. Pengerjaan awal dari pembuatan baglog adalah pencampuran antara seluruh bahan tadi. Pada pencampuran ini ditambahkan pula sedikit air untuk melembabkan serta membantu proses fermentasi dari serbuk kayu tadi. Pencampuran air tidak boleh terlalu banyak dan juga tidak boleh terlalu sedikit.Â
Indikator kadar air yang cukup dapat diketahui dengan cara mengepalkan serbuk kayu sekeras mungkin dan kemudian dilepas perlahan. Jika serbuk kayu menggumpal dan tidak pecah, maka kadar air sudah cukup. Jika kadar air terlalu banyak, saat dikepal air akan menetes dan jika kadar air kurang, saat dikepal dan kemudian dilepas serbuk kayu akan pecah.
Setelah proses pencampuran selesai dilakukan, serbuk kayu yang telah dicampur kemudian akan didiamkan selama 24 jam untuk proses fermentasi serbuk kayu. Saat didiamkan selama 24 jam tersebut, serbuk kayu harus tertutup dari udara luar agar proses fermentasi lebih optimal bekerja.
Kemudian setelah didiamkan selama 24 jam, serbuk kayu yang telah difermentasi siap untuk dimasukkan kedalam kantong plastik yang menjadi tempat atau wadahnya. Serbuk kayu yang sudah masuk ke kantong plastik tadi selanjutnya ditumbuk dengan tujuan untuk memadatkan baglog.Â
Baglog yang baik kurang lebih akan memiliki berat sekitar 1,3kg hingga 1,5kg. Selesai dengan proses pemadatan baglog, selanjutnya adalah pemasangan cincin pada baglog. Cincin baglog ini berfungsi sebagai tempat dimasukkan bibit jamur, sirkulasi udara ke dalam baglog, serta menjadi jalan keluar arah pertumbuhan dari jamur.
Baglog yang telah padat dan diberi cincin kemudian masuk ke dalam tong besar untuk dilakukannya proses steam (perebusan). Proses steam ini dilakukan selama 6 jam pada suhu 70C.
Setelah proses steam selesai dilakukan, proses pembuatan baglog telah selesai dilakukan namun belum siap untuk disemai bibit jamur. Baglog yang masih panas tidak akan menjadi media tanam yang ideal karena suhu panas tadi justru akan mematikan jamur yang disemai. Baglog terlebih dahulu didinginkan hingga suhu baglog sama dengan suhu ruangan.
Pada hari Sabtu, (4/6) Bapak Doni bersama dengan kelompok 117 melaksanakan proses penyemaian bibit jamur. Selain bibit jamur dan baglog, adapun alat dan bahan yang diperlukan yaitu, kertas, karet gelang dan alkohol.Â
Sebelum disemai, bibit jamur, baglog, serta alat dan bahan yang akan dipakai terlebih dahulu disterilkan untuk menghindari adanya kontaminasi yang berujung pada kegagalan pertumbuhan jamur.Â
Setelah proses penyemaian bibit jamur ini selesai dilakukan, baglog yang telah diisi dengan bibit jamur dibiarkan selama kurang lebih satu bulan hingga miselium menyebar ke seluruh baglog. Setelah seluruh baglog diselimuti dengan miselium, jamur tiram akan dengan sendirinya muncul keluar dari cincin baglog.Â
Selama proses menunggu miselium menyelimuti seluruh baglog, kelembaban kumbung tempat budidaya jamur perlu untuk dijaga. Dari hari pertama jamur tiram mulai tumbuh dibutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 minggu dan jamur tiram siap untuk dipanen.
"Baglog memiliki usia atau masa pakai selama kurang lebih 5 bulan sebelum akhirnya perlu untuk diganti karena nutrisi dalam baglog sudah tidak ideal untuk pertumbuhan jamur."
Selain pendampingan kepada UMKM Dunia Jamur, kelompok 117 juga mendapatkan ilmu dan nasihat dari Bapak Doni selaku wirausahawan dan pemilik UMKM Dunia Jamur.Â
Beliau berharap kuliah dan ilmu yang diterima selama ini mampu menjadi bekal bagi masa depan teman teman kelompok 117 . Selain itu beliau juga berpesan sebagai generasi muda yang sudah dibekali dengan ilmu dan pengalaman diharapkan di masa yang akan datang mampu untuk membuka lapangan pekerjaan. (NH)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI