Bondowoso, 21 Agustus 2024 Mahasiswa KKN 117 Universitas Jember kembali melanjutkan komitmen mereka dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di Desa Maskuning Wetan, Kabupaten Bondowoso. Setelah sebelumnya sukses menggelar sosialisasi tentang pentingnya sanitasi kesehatan untuk mencegah stunting melalui pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), kali ini mahasiswa KKN fokus pada aksi nyata dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Sebagai bagian dari program keberlanjutan, mahasiswa KKN 117 UNEJ membuat tong sampah yang dipisah antara sampah organik dan anorganik. Tong sampah tersebut ditempatkan di area dekat posko KKN yaitu di Dusun Jurang Dalam, dengan harapan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang lebih baik. Langkah ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih mudah dalam memilah sampah rumah tangga dan mendukung pengolahan yang tepat. Sampah organik diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk alami, sementara sampah anorganik, seperti botol plastik, didaur ulang menjadi pot sayuran.
Mahasiswa juga memberikan edukasi kepada warga mengenai cara mendaur ulang sampah anorganik dengan cara yang sederhana namun bermanfaat. Botol-botol plastik bekas yang sebelumnya hanya menjadi limbah kini diubah menjadi pot-pot tanaman yang digunakan untuk menanam berbagai jenis sayuran seperti seledri, cabai, dan sawi. Selain itu, mahasiswa KKN juga membuat rak untuk menata pot-pot tersebut sehingga halaman rumah warga terlihat lebih rapi dan teratur.
Koordinator Desa KKN 117 UNEJ, M. Rizky Astanto mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat dengan pemanfaatan sampah menjadi produk yang berguna. "Dengan memanfaatkan sampah anorganik sebagai pot tanaman, masyarakat tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mendapatkan manfaat dari hasil tanaman yang bisa mereka konsumsi sendiri," ungkapnya.Â
Warga Dusun Jurang Dalam, Desa Maskuning Wetan, menyambut baik inisiatif ini. Kepala Dusun Jurang Dalam, Bapak Khafid menyatakan bahwa program ini memberikan wawasan baru tentang cara memanfaatkan sampah yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah. "Botol plastik yang tadinya hanya terbuang begitu saja, sekarang bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran. Ini sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari," ungkapnya.Â
Melalui edukasi ini, mahasiswa KKN 117 UNEJ berharap bahwa masyarakat semakin memahami pentingnya pengelolaan sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyakit yang dapat berdampak pada stunting. Program ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk terus menerapkan gaya hidup sehat dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H