Mohon tunggu...
kkn117 maskuningwetan
kkn117 maskuningwetan Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

kkn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Sanitasi Kesehatan Mencegah Stunting dan Inovasi Pengolahan Sampah : Langkah Nyata Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 117 di Desa Maskuning Wetan

2 Agustus 2024   17:55 Diperbarui: 2 Agustus 2024   18:43 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Warga Desa Maskuning Wetan

        Maskuning Wetan, 2 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember dari kelompok 117 menggelar sosialisasi mengenai sanitasi kesehatan untuk mencegah stunting di Desa Maskuning Wetan. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 Juli 2024 di Balai Desa Maskuning Wetan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi kesehatan dalam upaya pencegahan stunting pada anak-anak. Sosialisasi ini dihadiri oleh beberapa warga tiap dusun di Desa Maskuning Wetan, perangkat desa, serta beberapa kader posyandu di tiap dusun Desa Maskuning Wetan. 

          Sosialisasi ini dibuka dengan pemaparan materi oleh Ibu Rostika Rahmawati, S.ST. pegawai Polindes setempat, yang menjelaskan tentang 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Ibu Rostika menekankan bahwa penerapan 5 pilar ini adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan mencegah terjadinya stunting.

Berikut adalah penjelasan mengenai 5 Pilar STBM yang disampaikan oleh Ibu Rostika:

  1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS): Menghentikan praktik buang air besar sembarangan merupakan langkah awal untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Ibu Rostika menjelaskan bahwa penggunaan jamban sehat dapat mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi mempengaruhi kesehatan anak-anak.

  2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS): Praktik mencuci tangan yang benar dapat mengurangi risiko penyakit infeksi. Demonstrasi cara mencuci tangan yang baik dan benar juga dilakukan dalam acara ini, di mana warga diajak untuk berpartisipasi secara aktif.

  3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga: Menjaga kebersihan air minum dan makanan sangat penting untuk mencegah penularan penyakit. Ibu Rostika memberikan informasi tentang cara-cara memastikan air dan makanan tetap bersih dan aman untuk dikonsumsi.

  4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga: Warga diajarkan tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik agar tidak menjadi sumber penyakit. Pemilahan sampah organik dan anorganik serta pengolahan sampah menjadi kompos juga dibahas dalam sesi ini.

  5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga: Pengelolaan limbah cair yang baik dapat mencegah pencemaran lingkungan. Sosialisasi ini memberikan solusi praktis bagi warga tentang cara mengelola limbah cair rumah tangga dengan efektif.

         Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif yang diikuti dengan antusias oleh warga Desa Maskuning Wetan. Warga yang hadir diberi kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban langsung dari Ibu Rostika. Untuk meningkatkan partisipasi, panitia menyediakan apresiasi berupa hadiah bagi warga yang bertanya serta bagi mereka yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri. 

         Salah satu warga, Ibu Wati, bertanya mengenai cara praktis menjaga kebersihan air minum di rumah. “Apakah ada cara mudah untuk memastikan air minum kita selalu bersih tanpa harus membeli alat yang mahal?” tanyanya. Ibu Rostika menjelaskan bahwa warga dapat menggunakan metode sederhana seperti merebus air atau menggunakan filter sederhana yang dapat dibuat sendiri.

Foto Bersama Kader Puskesmas Desa Maskuning Wetan
Foto Bersama Kader Puskesmas Desa Maskuning Wetan

         Sebagai bagian dari output sosialisasi, mahasiswa KKN Universitas Jember kelompok 117 berencana untuk bekerja sama dengan perangkat desa untuk membuat tong sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik. Hal itu bertujuan agar warga lebih mudah mengelola sampah rumah tangga. Mahasiswa juga berencana mengajarkan cara mengolah sampah botol plastik menjadi pot bunga dan sayuran dari pemilahan sampah ini. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dan memberikan manfaat ekonomi serta estetika bagi masyarakat.

          Kepala Desa Maskuning Wetan, Bapak Ahmad Purwadi, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa Universitas Jember dan Ibu Rostika dalam memberikan edukasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat kami. Semoga dengan adanya kegiatan ini, menurunnya angka stunting di desa ini dapat dipertahankan atau dapat lebih membaik serta masyarakat semakin peduli terhadap kebersihan lingkungan,” ungkapnya.

           Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Maskuning Wetan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan penerapan 5 Pilar STBM dan inovasi pengolahan sampah menjadi pot bunga dan sayuran, desa ini bertekad untuk menjadi lingkungan yang lebih sehat dan bebas stunting, sehingga generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih cerah dan sehat bagi warga Desa Maskuning Wetan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun