Pada tanggal 8/8/2024, para peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 111 Langkat mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai cara pembuatan gula aren, yang merupakan produk olahan dari air nira yang berasal dari pohon aren. Proses pembuatannya dijelaskan secara rinci dalam sosialisasi ini.
Proses Pembuatan Gula Aren:
1. Pengambilan Air Nira:
  - Air nira diambil langsung dari pohon aren. Pengambilan air nira dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pukul 07.00 pagi dan 17.00 sore. Proses pengambilan ini harus dilakukan secara rutin tanpa memandang kondisi cuaca, karena air nira harus diambil tepat waktu agar tidak merusak kualitasnya.
2. Penampungan Air Nira:
  - Air nira yang diambil kemudian ditampung terlebih dahulu dalam wadah. Proses penampungan ini penting untuk mengumpulkan air nira dalam jumlah yang cukup sebelum dimasak.
3. Proses Memasak:
  - Setelah air nira terkumpul, langkah selanjutnya adalah memasaknya. Air nira dimasak dengan api sedang hingga mendidih dan mulai mengental. Waktu memasak bervariasi, tergantung pada jumlah air nira yang dimasak, tetapi biasanya memakan waktu maksimal sekitar 1 jam.
4. Penambahan Bahan Tambahan:
  - Selama proses memasak, kemiri yang telah dirajang kecil-kecil ditambahkan ke dalam air nira. Kemiri ini berfungsi sebagai lemak
5. Pengadukan dan Pengentalan:
  - Setelah kemiri ditambahkan, air nira yang dimasak diaduk sedikit untuk memastikan semua bahan tercampur dengan baik. Setelah itu, air nira didiamkan sejenak hingga mengental.
6. Proses Pencetakan:
  - Setelah air nira mengental dan didinginkan selama sekitar 5 menit, proses terakhir adalah mencetaknya menjadi gula aren. Gula aren dicetak dalam bentuk tertentu dan dibiarkan mengeras sebelum siap untuk digunakan atau dijual.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat setempat tentang cara pembuatan gula aren secara tradisional, yang merupakan salah satu produk unggulan dari pohon aren. Dengan pengetahuan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis.