Mojokerto, Kelompok KKNT 110 UPN Veteran Jawa Timur yang berlokasi di Desa Ngoro lengkapi program kerja KKN dengan skema desa bebas stunting dengan pembuatan alat ukur tinggi badan. Alat ukur berbahan dasar kayu tersebut terlihat telah rampung dibuat pada hari Senin (13/6).
Alat ukur tersebut diharapkan dapat membantu pengukuran tinggi badan anak pada saat berlangsungnya posyandu Desa Ngoro. Menurut Diaz, salah satu anggota kelompok KKNT 110 Ngoro, kelompoknya melihat bahwa posyandu Desa Ngoro masih menggunakan alat ukur tinggi badan yang berbentuk banner dan memerlukan tembok sebagai tempat menempel sehingga dianggap kurang praktis.
“Ide membuat alat ukur tinggi badan ini sebenarnya berawal saat kita melihat ibu ibu kader posyandu yang kesulitan menempelkan alat ukur yang hanya berbentuk banner sehingga kita berinisiatif membuat alat ukur tinggi badan yang lebih praktis dan bisa dipakai dimana saja” Ujar Diaz.
Alat ukur tersebut dikerjakan dalam kurun waktu kurang lebih 3 hari dan telah diserahkan kepada Polindes pada hari Senin (27/6).
“Dikerjakannya kurang lebih 3 hari dan sudah diserahkan juga kepada Polindes sehingga mulai bulan depan bisa dipakai, semoga bisa bermanfaat” tambah Diaz.
Dengan pembuatan alat ukur tinggi badan ini kelompok KKNT 110 UPN Veteran Jawa Timur sukses merampungkan seluruh program kerja KKN yang memiliki skema desa bebas stunting.
Rencananya setelah seluruh program kerja KKN selesai, akan dilangsungkan penutupan KKN sebagai tanda berakhirnya kegiatan KKNT 110 UPN Veteran Jawa Timur di Desa Ngoro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H