Dengan keterbatasan produk pupuk yang diperjualbelikan di desa Sumberbanjar menjadikan Mahasiswa KKN Sumberbanjar Universitas Muhammadiyah Surabaya berinisiatif untuk mengolah limbah semangka yang ada kemudian dijadikan pupuk cair guna memudahkan warga desa Sumberbanjar dalam bertani, sehingga para warga tidak kesulitan dalam memperoleh pupuk yang akan dijadikan media untuk pertaniannya.
Dani ketua kelompok KKN mengungkapkan "Kami berharap inovasi yang kami buat untuk pengelolahan Pupuk Cair Limbah Semangka menjadi solusi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat desa Sumberbanjar dan sebagai penunjang perekonomian masyarakat Sumberbanjar, untuk diproduksi lebih banyak dan menjadi produk usaha desa Sumberbanjar"
Demikian juga disampaikan oleh Firman dosen pembimbing KKN, menyatakan bangga dengan inovasi yang dibuat oleh anak didiknya, yang berhasil menciptakan pupuk cair yang ramah lingkungan, dan diyakini memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan pupuk yang banyak beredar di pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H