(dokumentasi pribadi)
(dokumentasi pribadi)
Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya, ajak masyarakat desa Sumberbanjar untuk menyulap limbah semangka menjadi pupuk cair. Pasalnya limbah semangka menjadi masalah di desa tersebut, lantaran tidak dimanfaatkan baik untuk makanan hewan ternak, maupun untuk pemanfaatan lainnya.
Di tengah keindahan desa Sumberbanjar, masyarakat setempat menghadapi tantangan serius dalam mengelolah limbah semangka yang tidak terkelola dengan baik. Namun, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 10 Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) menciptakan inovasi baru untuk mengatasi Limbah Semangka tersebut.
Kegiatan pembuatan pupuk cair dari limbah semangka yang dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2023, yang disambut meriah oleh masyarakat serta mendapat dukungan dan apresiasi dari kepala desa Sumberbanjar, Kec. Bluluk, Kab. Lamongan. Â
Limbah semangka yang dihasilkan dari aktivitas pertanian, yang dilakukan hampir sebagian besar masyarakat desa telah menjadi masalah serius. Limbah semangka tidak hanya menciptakan masalah lingkungan saja, tetapi juga berdampak dalam kesehatan dan mencemari lingkungan desa Sumberbanjar.
Dalam usaha mencari solusi berkelanjutan untuk limbah semangka ini, Mahasiswa KKN kelompok 10 Universitas Muhammadiyah Surabaya menciptakan inovasi baru dengan membuat pupuk cair yang dikelola melalui limbah semangka yang selama ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat.
Selain itu, Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat desa Sumberbanjar sekaligus mengajarkan langkah-langkah cara pembuatan pupuk cair limbah semangka tersebut.
Kepala Desa Sumberbamnjar menyatakan bahwa "Pupuk cair limbah semangka yang diciptakan Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya sangat membantu masyarakat, untuk mengatasi lonjakan harga pupuk yang dikeluhkan petani desa Sumberbanjar, sehingga limbah cair ini bisa menjadi solusi alternatif bagi masyarakat.