Sebab tanaman jeruk dapat bereproduksi secara terus menerus dan bertahan sampai usia 10-15 tahun sejak masa tanam tergantung dengan perawatan tanaman. Setelah berusia lewat 3 th, tanaman jeruk akan menuai hasil dalam 7 bulan/panen. Masa paling produktif dari tanaman jeruk yaitu ketika tanaman berusia 4 s./d. 6 tahun.Â
Dalam 1x panen raya, 1 tanaman jeruk rata-rata menghasilkan 100-150 buah/pohon. Angka tersebut adalah angka fantastis yang diperoleh para petani jeruk di Desa Umbulsari.Â
Belum lagi seorang petani jeruk yang pada umumnya tak hanya menggarap 1 petak lahan untuk dimanfaatkan untuk budidaya tanaman jeruk. Ada pula beberapa warga bukan petani jeruk yang sengaja menyewakan lahan miliknya kepada petani jeruk dengan sistem sewa lahan/tahun atau dengan sistem bagi hasil ketika panen raya. Jeruk hasil panen nantinya di distribusikan ke beberapa wilayah di sekitar dan di luar Kabupaten Jember, seperti ekspor ke Bali, Surabaya, dan Yogyakarta.
Dalam membudidayakan dan merawat tanaman jeruk, petani jeruk mengalami beberapa kendala seperti hama walang sangit dan belatung yang mengganggu tanaman dalam proses mencapai pembuahan yang maksimal, serta sulitnya mendapatkan pupuk yang bersubsidi dari Pemerintah Desa. Dua kendala ini merupakan kendala yang rata-rata dirasakan oleh beberapa petani jeruk di Desa Umbulsari, oleh karena itu selain memiliki ilmu pengetahuan dan mengerti bagaimana cara merawat tanaman jeruk dengan baik juga dibutuhkan ketelatenan serta kedisiplinan dalam merawat tanaman jeruk agar menuai hasil panen yang maksimal.
Selain buah jeruk, warga Desa Umbulsari juga memiliki potensi lain berupa budidaya Buah Jambu Kristal, budidaya Ikan Gurame di sektor perikanan, serta menjadikan Desa Umbulsari sebagai desa wisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H