Mohon tunggu...
Kelompok 10 KKN UNEJ
Kelompok 10 KKN UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berita online yang berisi tulisan terkait potensi Desa Seputih oleh Kelompok 10 KKN Universitas Jember Membangun Desa TA 2022/2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerintah Desa Seputih dan KKN Kelompok 10 Berencana Memanfaatkan Lahan Kosong Untuk Budidaya Cabai Jamu

21 Januari 2023   11:03 Diperbarui: 21 Januari 2023   11:24 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemanfaatan lahan kosong saat ini banyak dilakukan sebagai alternatif untuk meningkatkan produktivitas lahan. Tidak hanya lahan kosong yang luas, bahkan lahan kosong di pekarangan rumah juga dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan lahan di wilayah sekitar rumah ini dapat memberi manfaat besar bagi pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Bahkan lahan kosong yang dimanfaatkan dengan baik dan tepat juga dapat bermanfaat bagi perbaikan kondisi ekosistem di lingkungan sekitar. 

Di wilayah Desa Seputih, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur masih banyak ditemui lahan kosong, baik di pekarangan rumah warga maupun lahan milik desa yang masih belum dimanfaatkan. Oleh karenanya pemerintah Desa Seputih memiliki rencana untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lebih produktif agar dapat dimanfaatkan oleh warga sehingga pemerintah desa memiliki wacana untuk membudidayakan cabai jamu di lahan kosong milik warga. Rencana pemanfaatan lahan kosong ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas ekonomi masyarakat. Lahan kosong di pekarangan rumah warga akan ditanami Cabai Jamu yang kemudian hasil panennya akan di perjual belikan. Hal ini akan membuka peluang ekonomi bagi warga. 

Suryadi selaku Kepala Desa Seputih menjelaskan bahwa rencana budidaya Cabai Jamu di Desa Seputih menjadi potensi yang perlu dikembangkan. Selain kondisi tanah yang cocok ditanami tanaman tersebut, hasil panen cabai jamu juga sangat menjanjikan. Oleh karenanya Suryadi berencana untuk membagikan bibit kepada warga dengan mengutamakan janda dan masyarakat miskin ekstrim sebagai upaya meningkatkan kondisi ekonomi warganya. 

Bibit Cabai Jamu yang diberikan oleh desa akan dibudidayakan oleh masyarakat yang telah dibekali cara pembudidayaan dan perawatan yang benar dan tepat. Kemudian hasil panen dari cabai jamu akan dijual sesuai dengan harga pasar yakni sekitar lima puluh hingga tujuh puluh ribu per kilogram untuk Cabai Jamu kering ke perusahaan yang telah bekerja sama dengan desa.  

Wacana pemanfaatan lahan kosong sebagai tempat budidaya cabai jawa tidak hanya wacana jangka pendek. Pemerintah Desa Seputih telah mempertimbangkan dampak jangka panjang yang akan dirasakan oleh masyarakat ketika budidaya Cabai Jamu sudah berlangsung. Tidak hanya merencanakan terkait cara budidaya, pemerintah Desa juga telah merencanakan sistem pengumpulan hingga penjualan hasil panen.

Pemerintah Desa Seputih telah menjalin kerjasama dengan perusahaan yang akan membeli hasil panen. Dengan target puluhan kilogram hingga beberapa kuintal hasil panen per 2 minggu, hasil panen tersebut akan diekspor ke perusahaan mitra di beberapa negara, seperti Jepang, Korea, Dubai, dan Arab Saudi. Hasil panen yang sesuai dengan ketentuan akan di ekspor. Sementara hasil yang tidak lolos sortir akan dijual dengan kualitas dan harga yang disesuaikan. Dengan demikian semua hasil panen akan tetap memiliki nilai jual untuk menghindari kerugian. 

Di lain sisi dampak dari penanaman Cabai Jamu akan membuat tanah menjadi lebih produktif sekaligus dapat meningkatkan produksi oksigen dari tanaman. Kondisi tersebut akan sangat bermanfaat bagi kesehatan warga sekitar. Dengan demikian produktivitas lahan dan kualitas hidup masyarakat akan meningkat beriringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun