Mohon tunggu...
KKN UMD KELOMPOK 9
KKN UMD KELOMPOK 9 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Program Kerja KKN Kelompok 9 Desa Sumberwringin Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Mendongkrak Perekonomian Masyarakat Desa, Mahasiswa Kelompok 9 KKN UNEJ Lakukan Pendampingan Pelaku UMKM Keripik Labu Siam

2 Februari 2025   18:57 Diperbarui: 2 Februari 2025   18:57 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi KKN UMD Kelompok 9)

Sumberwringin, Bondowoso - Pada Minggu ketiga pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Sumberwringin, Kecamatan Sumberwringin, mahasiswa Kelompok 9 KKN Universitas Jember Periode I Tahun 2025 melaksanakan kegiatan pengamatan dan pendampingan UMKM Keripik Labu Siam di Desa Sumberwringin.

Kegiatan pendampingan tersebut bertempat di Rumah Produksi UMKM milik Ibu Rofia pada 29 Januari 2025. Dalam kegiatan tersebut, Mahasiswa KKN kelompok 9 melaksanakan kegiatan pendampingan usaha dalam rangka pengembangan produk keripik labu siam sebagai salah satu potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) guna mendukung peningkatan ekonomi masyarakat Desa Sumberwringin.

Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN Kelompok 9 dengan tujuan memberikan informasi serta dapat praktik langsung membuat keripik labu siam dan mengembangkan produk keripik labu siam yang memiliki potensi pasar luas. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk UMKM, Ibu Rofia selaku pemilik usaha keripik melakukan pengembangan produk yang lebih inovatif dan berkualitas. Awalnya, Ibu Rofia menghasilkan berbagai produk keripik seperti keripik singkong, usus, dan keripik pisang. Namun setelah melihat potensi desa sumberwringin, Ibu Rofia mencoba meproduksi keripik labu siam. Inovasi berupa produk keripik labu siam dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing hasil produk di pasar serta meningkatkan pendapatan.

Mahasiswa KKN Kelompok 9 melakukan pengamatan dan pendampingan proses produksi Keripik Labu Siam mulai dari mencuci labu siam terlebih dahulu, lalu dipotong menggunakan alat khusus, potongan labu siam kemudian direndam menggunakan larutan air garam selama 12 jam, setelah melalui proses perendaman potongan labu siam kemudian dimasukkan ke dalam tepung terigu yang sudah dicampur dengan tepung kanji dan kaldu bubuk, setelah itu langsung di goreng hingga kriuk. Keripik diangkat dan ditiriskan, lalu dimasukkan dalam kemasan dan siap untuk dipasarkan. Selain itu tim KKN Kelompok 9 juga memberikan inovasi terkait branding dan pemasaran produk keripik labu siam dengan memperkenalkan pentingnya identitas logo pada sebuah produk.

Pendampingan UMKM menjadi salah satu upaya dalam mengembangkan potensi desa dan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Harapannya, dengan adanya produk keripik labu siam masyarakat desa sumberwringin memiliki produk khas asli dari Desa Sumberwringin sekaligus memberikan serta memperkuat identitas produk di pasar yang lebih luas.

(Kelompok 09 Desa Sumberwringin - KKN UMD Periode I Tahun 2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun