Mohon tunggu...
Kkn Reguler32
Kkn Reguler32 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dibuat untuk informasi terkait kegiatan Kkn reguler 79 posko 32 uin walisongo semarang 2022 Dusun sukorejo 2, kec. Suruh kab. semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Reguler 79 Posko 32 UIN Walisongo Semarang: Ikut Serta dalam Tradisi Sadranan

1 Oktober 2022   11:00 Diperbarui: 2 Oktober 2022   07:15 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Kamis, 22 September 2022, masyarakat Dusun Dombo Desa Sukorejo Melaksanakan kegiatan rutinan “sadran”. 

Sadranan ialah kegiatan membersihkan makam yang dimana nyadran ini  menjadi bagian penting bagi masyarakat setempat, sebab para pewaris tradisi ini menjadikan nyadran sebagai momentum untuk menghormati para leluhur dan ungkapan syukur kepada sang pencipta.

Sadran di Dusun Dombo dilaksanakan setiap satu tahun dua kali pada akhir bulan Safar dan  Sya’ban /Ruwah dalam kalender bulan jawa. Sadran kali ini bertepatan pada tanggal 26 safar 1444 H.  dilaksanakan mulai dari jam 07.00-09.00 WIB di Punden (makam sesepuh) Dusun yang diikuti oleh warga dan mahasiswa KKN posko 32 UIN Walisongo Semarang. Setiap warga membawa nasi ambengan atau hidangan khas jawa yang merupakan nasi putih yang diletakan di atas tampah dan diberi lauk pauk di sekelilingnya.

Kegiatan nyadran kemarin dimulai dengan pembacaan tahlil yang dimpimpin oleh Bapak Athoilah selaku kepala desa Sukorejo. Tahlilan berlangsung secara khidmat dari awal sampai akhir. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan kepala dusun dan kepala desa.

Kepala dusun menyampaikan arti penting dari sadran yaitu mendoakan leluhur dan mempererat silaturahmi antar warga. Selain itu kepala dusun menyampaikan akan membentuk panitia untuk sadranan berikutnya yang lebih meriah.

Akhir acara sadranan ditutup dengan makan nasi ambengan bersama. Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan tempat oleh mahasiswa KKN dan beberapa warga setempat.

Dengan adanya tradisi sadran diharapkan dapat menjaga tali silaturahmi, kerukunan dan gotong royong warga dusun Dombo. Selain itu juga untuk mengenang para leluhur dan diharapkan tradisi sadran akan terus dilaksanakan oleh Dusun Dombo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun