Mohon tunggu...
KKN Rejosari Barat
KKN Rejosari Barat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Desa Rejosari Barat, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang (Posko 64)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyusuri Jejak Sejarah dan Keindahan Alam, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Kunjungi Arca Ganesha Peninggalan kerajaan Hindu di Rejosari Barat

17 Agustus 2024   10:43 Diperbarui: 17 Agustus 2024   11:02 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu pada hari Senin, tanggal 8 Agustus 2024, kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari UIN Walisongo melakukan kunjungan ke Situs Peninggalan Sejarah dan Cagar Budaya Arca Ganesha yang terletak di Dukuh Pejaten, Desa Rejosari Barat, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang. Kunjungan ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya di daerah tersebut serta bentuk nyata moderasi beragama yang dijunjung tinggi oleh seluruh civitas akademika UIN Walisongo, karena arca ganesha merupakan bentuk peninggalan sejarah Kerajaan Hindu yang pernah singgah di Batang.

Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa mengenai pentingnya pelestarian situs-situs budaya dari agama, ras, suku dan budaya manapun, khususnya Arca Ganesha yang memiliki nilai sejarah dan religi yang tinggi bagi masyarakat setempat. Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan untuk mendokumentasikan kondisi arca tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian.

“Tujuan kami program ini yaitu agar kami sebagai mahasiswa UIN Walisongo yang menjunjung tinggi moderasi beragama dapat benar-benar menghargai keragaman budaya dan agama, pembelajaran toleransi dan juga penguatan nilai-nilai kebangsaan.” Ujar Zurin Sazka Putri Maulida selaku divisi sosial Masyarakat posko 64.

Setibanya di lokasi, kelompok KKN disambut oleh pengurus cagar budaya dan beberapa tokoh masyarakat. Kegiatan diawali dengan penjelasan mengenai sejarah dan makna Arca Ganesha oleh seorang arkeolog lokal.

Bapak Slamet Mulyanto mengatakan Arca Ganesha ini diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Hindu yang pernah berdiri di daerah tersebut.

“jadi, Arca Ganesha ini diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Hindu yang pernah berdiri di daerah tersebut. Kemudian setelah ditemukan warga, arca-arca ini dirawat dan dijaga dengan tujuan agar menjadi bukti nyata pelestarian warisan sejarah dan budaya.” Ujar bapak Slamet Mulyanto (selaku arkeolog lokal)

Kominfo posko 64
Kominfo posko 64
Setelah itu, mahasiswa melakukan pendataan dan dokumentasi visual terhadap Arca Ganesha serta lingkungan sekitarnya. Mereka menggunakan kamera untuk mengambil gambar dari berbagai sudut, serta mencatat kondisi fisik arca, termasuk kerusakan yang mungkin terjadi akibat faktor cuaca atau vandalisme.

Kegiatan kunjungan ini memberikan dampak positif bagi mahasiswa maupun masyarakat setempat. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam upaya pelestarian budaya, serta memahami pentingnya menjaga situs-situs bersejarah. Sementara itu, masyarakat setempat menjadi lebih sadar akan pentingnya merawat dan melindungi warisan budaya mereka.

Dari hasil dokumentasi, diketahui bahwa Arca Ganesha masih dalam kondisi relatif baik, meskipun terdapat beberapa bagian yang mengalami pelapukan. Dokumentasi ini akan digunakan sebagai bahan laporan dan rekomendasi kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan konservasi yang diperlukan.

Kunjungan KKN ke Cagar Budaya Arca Ganesha ini berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Selain memberikan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat, kegiatan ini juga berhasil mendokumentasikan kondisi arca sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga kekayaan budaya bangsa.

Penulis: Zurin Sazka Putri Maulida, Afina Layyinatun Nafisah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun