SUMBER TENGAH, 24 Juli 2023 --- Sejak lama, permasalahan terkait sampah ataupun limbah seperti tidak ada habisnya. Entah itu setiap tahun atau bahkan setiap harinya, pembahasan dengan topik utama sampah selalu menjadi buah perbincangan masyarakat.
Sampah telah menjadi salah satu masalah lingkungan paling mendesak yang dihadapi masyarakat global saat ini. Ketika populasi tumbuh dengan cepat dan konsumsi meningkat, demikian pula jumlah limbah yang dihasilkan, dengan dampak buruk pada ekosistem dan kesehatan manusia. Negara dan komunitas di seluruh dunia sedang berjuang untuk menghadapi tantangan ini dan menemukan solusi yang berkelanjutan. Peningkatan sampah merupakan salah satu aspek penting dari masalah ini. Gaya hidup konsumen dan semakin populernya produk sekali pakai menyebabkan peningkatan dramatis dalam limbah rumah tangga dan komersial. Kemasan plastik, botol, kantong plastik serta peralatan listrik dan elektronik yang cepat rusak menjadi komponen utama tumpukan sampah yang terus bertambah.
Limbah rumah tangga dan kotoran hewan telah menjadi dua masalah lingkungan yang mendesak dan kompleks yang mempengaruhi ekosistem dan kesehatan manusia. Kedua jenis limbah ini memiliki karakteristik yang berbeda, namun sama-sama melemahkan lingkungan dan menghadirkan tantangan bagi masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian alam.
Pengelolaan sampah rumah tangga yang tidak memadai berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sampah yang dibuang atau dibuang sembarangan ke lingkungan dapat mencemari tanah, air tanah, dan air permukaan. Bahan kimia beracun dan polutan dari limbah rumah tangga dapat mencemari sumber air, merusak ekosistem perairan, dan membahayakan flora dan fauna setempat. Pembakaran limbah yang tidak terkendali juga menyebabkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang berbahaya bagi kualitas udara dan perubahan iklim. Masyarakat juga mengkhawatirkan meningkatnya risiko wabah penyakit akibat pembuangan limbah yang tidak sehat.
Melalui permasalahan ini, Kelompok 03 KKN UMD Universitas Jember mengajak adik-adik siswa/i di SDN 01 dan 02 di Desa Sumber Tengah untuk melakukan kegiatan pemanfaatan limbah rumah tangga dan limbah kotoran ternak sebagai media tanam dan kompos. Kegiatan ini diadakan setelah sebelumnya dilakukan survei lapangan serta observasi secara mendalam terkait permasalahan pemanfaatan limbah di Desa Sumber Tengah.
Dengan memanfaatkan limbah ternak yang berasal dari warga lokal Desa Sumber Tengah yang mayoritas memiliki sapi, mahasiswa KKN UMD UNEJ melakukan pembuatan kompos media tanam melalui metode dekomposisi.
"Menurut kami, metode dekomposisi ini merupakan salah satu metode paling simpel dan mudah untuk membuat kompos, dimana kotoran ternak nantinya akan diuraikan atau istilahnya mengalami pembusukan secara alami yang membentuk mikroorgranisme secara aerob (re: memerlukan udara) dalam prosesnya menjadi pupuk kandang," ujar Putri dan Alfina, mahasiswa Fakultas Pertanian yang tergabung dalam Kelompok 03 KKN UMD UNEJ.
Selain itu Alfina juga menambahkan bahwasanya metode pembuatan secara dekomposisi ini lebih mudah dijelaskan kepada adik-adik siswa/i SD dikarenakan tidak banyak menggunakan istilah yang sulit di mengerti.
Pelaksanaan Edukasi dan Praktik diadakan pada hari Senin, 24 Juli 2023 untuk SDN 01 Sumber Tengah dan hari Selasa, 25 Juli 2023 untuk SDN 02 Sumber Tengah. Para siswa/i membawa limbah rumah tangga seperti botol plastik dan kaleng bekas yang nantinya akan dijadikan sebagai wadah pengganti pot plastik.