Mohon tunggu...
KKN 02 Universitas Jember
KKN 02 Universitas Jember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok Mahasiswa

KKN 02 Universitas Jember 2022/2023 Desa Dawuhanmangli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 02 KKN-T Universitas Jember Sukses Menginisiasi Empat Produk Unggulan

12 Februari 2023   13:25 Diperbarui: 12 Februari 2023   13:54 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dawuhanmangli, Jember (12/02/2023) - Selama kurang lebih enam minggu di Desa Dawuhanmangli, Kelompok 02 KKN-T Universitas Jember sukses menginisiasi empat produk unggulan berdasarkan potensi desa yang belum dikembangkan untuk menjadi produk layak jual dan juga permasalahan yang ada di desa yang solusinya dikemas dalam bentuk produk.

Keripik Tempe (Dok. pribadi)
Keripik Tempe (Dok. pribadi)

Dalam hal ini mahasiswa melihat bahwasannya rambutan di desa ini sangatlah mudah untuk didapatkan. Tidak hanya rambutan, mahasiswa juga melihat industri tempe yang ada di Desa Dawuhanmangli masih bisa dikembangkan menjadi produk lanjutan yang dapat meningkatkan margin penjualan.

Atas dasar hal tersebut, mahasiswa berkolaborasi dengan para masyarakat atau dalam hal ini adalah para ibu-ibu di desa untuk mengolah buah rambutan menjadi sebuah produk puding. Produk ini menawarkan cita rasa manis khas rambutan dan dengan balutan vla yang mampu memperkaya cita rasa puding rambutan. Sedangkan untuk tempe, tempe diolah menjadi keripik tempe yang memiliki cita rasa khas dengan parutan daun jeruk.

Pupuk Organik Cair (Dok. pribadi)
Pupuk Organik Cair (Dok. pribadi)

Selain itu, berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Kelompok 02 KKN-T Universitas Jember kepada petani, ditemukan adanya kelangkaan pupuk kimia bersubsidi yang terjadi di Desa Dawuhanmangli. Adapun petani Desa Dawuhanmangli yang sudah terbiasa untuk menggunakan pupuk kimia, kini sangat bergantung dengan ketersediaan pupuk kimia terutama pupuk bersubsidi. Ketergantungan tersebut membuat petani tetap memupuk lahannya dengan pupuk kimia, yang membuat akumulasi biaya produksi pertanian semakin meningkat.

Hal ini menginisiasi para mahasiswa untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik yang mampu menjadi solusi alternatif pemupukan serta sebagai perbaikan unsur hara tanah pertanian. Mahasiswa telah berkolaborasi dengan para petani dan menciptakan pupuk organik cair yang layak jual.

Bubur Sehat (Dok. pribadi)
Bubur Sehat (Dok. pribadi)

Terakhir, atas dasar penetapan isu stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024. Mahasiswa menginisiasi pembuatan bubur sehat sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI). Dalam pembuatannya, mahasiswa berkolaborasi dengan para anggota Rumah Desa Sehat (RDS) Desa Dawuhanmangli.

Produk-produk olahan tersebut tidak akan memiliki posisi yang kuat jika tanpa adanya kemasan yang menarik. Maka dari itu, mahasiswa tidak hanya sekadar membuat olahan saja, tetapi juga membuat kemasan produk yang menjual. Besar harapan mahasiswa agar pengolahan produk ini dapat diteruskan oleh masyarakat desa supaya terus tetap memberi manfaat bagi Desa Dawuhanmangli.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun