Supiturang, 17 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) dari kelompok 287 melaksanakan serangkaian kegiatan survei di Desa Supiturang setelah penerjunan oleh LP2M pada Rabu (10/07). Mereka melakukan wawancara dengan perangkat desa dan warga setempat untuk mengumpulkan informasi penting. Data ini digunakan untuk merancang program kerja yang relevan dan bermanfaat selama 45 hari masa pengabdian mereka.
Pada minggu pertama, kegiatan meliputi observasi dan wawancara dengan kepala desa, sekretaris desa, dan kepala dusun. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi yang mendalam mengenai kondisi desa. Berdasarkan analisis data, Supiturang diketahui sebagai wilayah rawan bencana karena terletak di kaki Gunung Semeru.
Kondisi rawan bencana di Supiturang belum ditangani dengan baik. Minimnya fasilitas kesehatan dan apotik serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi masalah utama. Jarak yang jauh ke fasilitas kesehatan menyebabkan warga kesulitan mendapatkan obat-obatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan, terutama dalam kondisi lingkungan yang menantang. Kelompok KKN 287 berniat membantu masyarakat dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA) yang lebih sehat dan minim risiko bagi tubuh.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah terlihat dari kebiasaan membuang sampah di sungai. Desa Supiturang, yang rentan terhadap longsor dan memiliki curah hujan tinggi, semakin berisiko mengalami bencana akibat kebiasaan ini. Oleh karena itu, kelompok KKN UNEJ 287 merencanakan program pengelolaan sampah untuk menjaga kondisi lingkungan.
Melalui program 'Green Cure', mahasiswa KKN UNEJ kelompok 287 berharap dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat Desa Supiturang dalam memanfaatkan tanaman obat keluarga dan mengelola sampah dengan baik. Program ini bertujuan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.
Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan Desa Supiturang dapat menjadi model desa yang sehat, berwawasan lingkungan, dan mandiri dalam pemanfaatan sumber daya lokal. Program ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi lokal yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H