Mohon tunggu...
Kelompok 3
Kelompok 3 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

kegiatan kkn kelompok 3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelompok 3 KKN-P Umsida Mengupayakan Cegah Stunting Dengan Memanfaatkan Pengolahan Pangan Lokal

24 Februari 2024   09:01 Diperbarui: 24 Februari 2024   09:13 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kelompok 3 KKN-P Pada saat Survey Potensi Bahan Pangan Nabati

Kamis (1/2/2024), Kelompok 3 KKN-P Sumbergedang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menjalankan proker kesehatan dengan melakukan survei untuk mengetahui kuantitas pangan lokal yang berada di Desa Sumbergedang. Survei pangan lokal ini dilakukan oleh sekitar 2 mahasiswa KKN-P UMSIDA, 7 mahasiswa PMM UMM dan didampingi oleh Mbah Yanto dan Pak Kardo selaku Pembimbing dari Desa Sumbergedang.

Pak Kardo menambahkan bahwa "Desa Sumbergedang ini mempunyai pangan lokal yang melimpah seperti sayur bayam, kangkung, sawi , daging ayam, dan lain-lain". Sehingga Mahasiswa diarahkan Pak Kardo untuk menemui Pak Kasun sebagai informan potensi pangan lokal berbasis nabati dan Pak Tohari sebagai informan pangan lokal hewani.

Dokumentasi Kelompok 3 KKN-P Pada saat Survey Potensi Bahan Pangan Nabati
Dokumentasi Kelompok 3 KKN-P Pada saat Survey Potensi Bahan Pangan Nabati
"Banyaknya lahan kosong membuat saya berfikiran untuk  memanfaatkan sebagai media menanam berbagai macam sayur, diantaranya sayur bayam, kangkung, sawi, bawang merah. Selain itu mudahnya sistem perawatan tanaman, cepatnya proses penanaman, dan stabilnya laba penjualan membuat saya juga semakin giat untuk berkebun" ujar Pak Kasun
Setelah tim KKN-P Kelompok 3 puas berbincang serta melihat hasil panen yang begitu melimpah, selanjutnya mereka menuju salah satu peternak ayam di Desa Sumbergedang. 

Dokumentasi Kelompok 3 KKN-P Pada saat Survey Potensi Bahan Pangan Hewani
Dokumentasi Kelompok 3 KKN-P Pada saat Survey Potensi Bahan Pangan Hewani

Banyaknya jenis ayam yang dipelihara oleh pak Tohari membuat mahasiswa banyak bertanya mengenai jenis ayam apa yang baik untuk dikonsumsi. Pak Tohari menjelaskan bahwa "untuk memilih kualitas ayam yang baik itu biasanya pakai ayam kampung selain itu kriteria ayam yang baik untuk bahan baku pengolahan yaitu ayam yang mempunyai fisik yang bugar dan tidak terkontaminasi" imbuhnya

Oleh sebab itu, Mahasiswa KKN-P Kelompok 3 UMSIDA mempunyai inovasi dengan membuat nugget bayam karena tergolong aman, kaya gizi dan tidak menggunakan bahan pengawet. Dimana menurut Siti Anisatul selaku anggota Kelompok 3 KKN-P UMSIDA, Pengolahan pangan dari nugget bayam ini sangatlah tepat dalam menanggulangi stunting pada anak dikarenakan daging ayam mempunyai kandungan protein yang tinggi dan sayur bayam mempunyai kandungan zat besi, dan dapat mencegah anemia.

"Dalam pemilihan sayur bayam dan daging ayam pada pengolahan nugget ini juga diharapkan dapat membantu pertumbuhan anak dengan baik dan dapat mengatasi permasalahan anak yang tidak suka makan sayur. Karena pada sayur bayam dan daging ayam ini mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi, memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik", ujar Safia Adysti Mutiara

Pada sayur bayam sendiri terdapat kandungan vitamin A, vitamin C, dan kalsium. Sedangkan pada daging ayam mempunyai  kandungan protein, vitamin B3, dan vitamin B6. Kombinasi pangan dalam pengolahan berupa nugget yang digagas oleh mahasiswa Kelompok 3 KKN-P ini diharapkan mampu membantu program penanggulangan stunting dengan memberikan nutrisi yang baik dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti olahan sayur bayam dengan daging ayam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun