Kali ini mahasiswa KKM "Ambil Peran" 125 dimintai bantuan oleh pihak balai desa untuk mendata UMKM dan potensi lokal yang ada di desa Kalipare. Di sudut tenang dan damai, Desa Kalipare juga menyimpan banyak potensi yang luar biasa.  Potensi desa kalipare kali ini ada di dusun Sumber Kombang, RT 02/ RW 01 yakni tambak mujair milik bapak Bambang. Beliau memulai usaha tambak ini sejak tahun 1990 hingga sekarang. Tambak mujair ini terletak di Waduk Karangkates yang memiliki  15 petak  dengan luas 6x12 m.Â
Dengan bibit berjumlah 20 ribu per kotak, hasil dari setiap petaknya dapat mencapai 20 kilogram tiap bulannya. Adapun omset yang dihasilkan setiap panen, dapat meraup keuntungan kotor sekitar 37 JT per ton nya. Dalam wawancara bersama pak Bambang, beliau mengatakan bahwa modal awal usahanya dulu hanya berjumlah 21 JT dan usahanya ini diturunkan dari generasi ke generasi serta dikelola oleh pihak keluarga tanpa ada bantuan tenaga karyawan dan lain sebagainya.
Namun, setiap usaha pasti memiliki kendalanya tersendiri. Begitu juga usaha tambak Ikan mujair milik pak Bambang. Ketika sesi wawancara beliau menceritakan bahwa salah satu kendalanya adalah curah hujan tidak menentu yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan ikan. Akibatnya, ketika ikan tidak sehat akan banyak sekali ikan yang mati.Â
Beliau juga menceritakan bahwa memiliki usaha mujair harus pintar-pintar mengatur pakan yang diberikan kepada ikan karna itu juga dapat mengakibatkan ikan kembung dan mati. Adapun sistem pemasaran usaha ini, beliau jual ke pasar dan ke pengepul.
Potensi desa selanjutnya juga ada di dusun Ngembul RT 06. Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, potensi kali ini juga berupa usaha tambak lele milik mas Adi atau yang akrab disapa mas Adi Tiger. Mas Adi memulai usaha tambak lele ini dari tahun 2020 hingga sekarang. Maski usahanya ini terbilang masih muda atau baru,tambak lele ini menunjukkan potensi besar bagi perekonomian desa. Tambak lele ini memiliki 4 petak dengan jumlah 60 ribu ekor di seluruh petak nya. Dengan jumlah bibit yang lumayan banyak, mas adi dapat meraup keuntungan sebesar 10 JT per 2 bln/panen. Adapun untuk sistem pemasarannya, banyak didistribusikan ke pengepul hingga ke pasar luar kota yakni Sidoarjo.Â
Untuk kendalanya sendiri, dalam sesi wawancaranya mas Adi banyak sekali menceritakan terkait pasang surut yang beliau alami selama kurang lebih 5 tahun menekuni usaha ini. Salah satu kendala yang dihadapi adalah ketegangan dengan warga sekitar, yang sempat menjadi tantangan besar dalam menjalankan usahanya. Namun, beliau tetap bertahan dan yakin akan usahanya tersebut. "Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang anginnya" begitulah kata-kata yang disampaikan mas Adi dalam wawancaranya. Â Â
Dan masih ada banyak lagi potensi usaha yang ada di Kalipare. Dengan adanya pendataan potensi dan UMKM ini, mahasiswa berharap agar ini tidak hanya berhenti di pendataan saja, namun pihak desa benar-benar dapat memanfaatkan potensi-potensi tersebut agar  UMKM serta usaha-usaha lokal yang ada di desa Kalipare terbantu.Â
Author : Zehro
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI